Denpasar (Antara Bali) -  General Manager (GM) PT PLN (Persero) Distribusi Bali, Syamsul Huda, mengungkapkan Provinsi Bali tidak kekurangan energi listrik, meski permintaan dari kalangan pelanggan rumah tangga maupun perusahaan-perusahaan besar mengalami pertumbuhan cukup tinggi.

"Cadangan listrik mencukupi kebutuhan masyarakat Bali, bahkan jika ada investor baru memerlukan listrik segera dipenuhi, karena  pasokan listrik dari Jawa yang disalurkan melalui kabel laut ke gardu induk Gilimanuk masih cukup besar," ujar Syamsul Huda pada forum ke 18  BUMN Marketeers Club Denpasar di pantai Sanur Denpasar, Kamis (23/10).

Ia menjelaskan, Pulau Bali memiliki kapasitas cadangan listrik  900 MW, sedangkan  pemakaian puncak tertinggi terjadi Selasa 21 Oktober lalu sekitar 759 MW sehingga sisa energi tercatat masih cukup besar sekitar 141 MW.

"Angka sisa tersebut, bahkan masih lebih besar dibandingkan  kapasitas pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Gilimanuk sebesar 130 MW," ujarnya.

Selain PLTG Gilimanuk, katanya,  di Pulau Bali juga memiliki PLTG Pemaron dan Pesanggaran, bahkan di beberapa tempat seperti Buleleng dan tiga Nusa (Nusa Penida, Lemongan dan Ceningan) yang listriknya juga dilayani PLN Distribusi Bali kini juga sedang dan akan  dibangun beberapa pembangkit listrik ramah lingkungan.

Seperti di Buleleng yaitu Sambangan dan Seririt akan dibangun PLTN Micro hydro masing masing berkapasitas 1 MW, sementara di tiga Nusa sedang diupayakan membangun PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin) dengan kapasitas masing masing 1 MW yang diusahakan pihak pemerintah daerah setempat.

"Bahkan kini juga sedang dibangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Celukan Bawang  (Bali Barat) oleh pihak swasta dengan bahan bakar batubara yang terdiri dari tiga blok dengan kapasitas masing masing blok 130 MW. Pengunaan batubara akan mengurangi konsumsi BBM di beberapa PLTG di Bali," jelas Syamsul Huda.

Sejauh ini, katanya, pembangunan PLTU Celukan Bawang berjalan lancar yang nanti kapasitasnya yang lumayan besar itu didistribusikan ke saluran udara tegangan tinggi (SUTT) di Bali Selatan.    

Menurut dia, biaya memproduksi listrik di Bali cukup tinggi, karena bila BBM dibakar terus biayanya akan mahal sekali dan produksi listrik di Bali memang menelan biaya tinggi, karena itu PLTU Celukan bawang diupayakan menggunakan batu bara yang tentu biaya biayanya lebih murah.

Khusus di tiga nusa, kata Syamsul Huda, mulai 2015 nanti kebutuhan listriknya bisa dipenuhi dengan pagelaran kabel bawah laut.

Ia menyatakan rasa optimis  dengan meningkatnya pembangunan dan pengembangan energi kelistrikan dan potensi pelanggan yang besar, PT PLN (Persero) Distribusi Bali akan membukukan keuntungan yang maksimal hingga 2018 nanti, dan mulai 2015 optimis memperoleh keuntungan signifikan.

BUMN Marketeers Club beranggotakan sekitar 50 Badan Usaha Milik Negara yang ada di Denpasar, Bali. Para anggota melakukan pertemuan setiap bulan yang diorganisir Mark Plus Denpasar. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Tinggal Karyawan

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014