Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menegaskan, pengendalian hama tikus perlu dilakukan secara sinergi antarlintas sektor di tingkat organisasi pengairan tradisional bidang pertanian (subak), dusun, desa, kecamatan, kabupaten hingga provinsi.

"Dengan sinergi dan kerja sama lintas sektor diharapkan mampu memperoleh hasil yang maksimal dalam memberantas hama penyakit tanaman yang meresahkan petani," kata Wagub Ketut Sudikerta ketika ikut serta dalam gerakan pengendalian hama tikus yang digelar petani subak Desa Sembung, Mengwi Kabupaten Badung, Rabu.

Wagub yang didampingi Kepala Biro Kesra Dewa Brata bersama petani berkeliling areal sawah mencari lubang tikus untuk dilakukan "pengropyokan" di atas lahan seluas tiga hektare yang terserang hama milik di Subak Sembung.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri Wakil Bupati Badung I Made Sudiana, Wagub mengungkapkan kegiatan pengendalian hama tikus sebagai wujud solidaritas pemerintah terhadap pertanian.

Ia mengharapkan kegiatan pengendalian hama tikus itu dapat dilakukan secara berkesinambungan di subak-subak yang terserang hama.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali Ir. IB Wisnu Ardana menjelaskan, kegiatan pengendalian hama dilakukan akibat serangan hama tikus di Bali yang cukup besar merugikan petani.

"Serangan hama tikus secara fisik disebut gropyokan perlu kita lakukan karena di Bali rata-rata ada 1.500 ekor serangan tikus per tahun yang menyebabkan kerusakan pertanian cukup luas sehingga perlu berbagai upaya penanganan," ujarnya.

Ada beberapa tehnik pengendalian tikus, pada saat setelah panen dilakukan gropyokan, pada saat penanaman dilakukan pengumpanan, dan saat fase generative dilaksanakan pengemposan.

Hal ini perlu dilakukan para petani, karena pada dasarnya pengendalian hama penyakit adalah tanggung jawab petani, jika penyerangannya eskplosif maka perlu keterlibatan pemerintah membantu petani.

Wisnu Ardana menambahkan, Pemerintah Provinsi Bali memberikan bantuan berupa belerang dan pengemposan dan kemudahan itu diharapkan dapat bermanfaat bagi petani. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014