Surabaya (Antara Bali) - Mahasiswa Program Studi Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya Juvens Urjel merancang lampu belajar, lampu meja, dan lampu dinding berbahan dasar benang jahit.

"Idenya dari Light Craff yang merupakan UKM di dekat Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya Barat yang menggeluti hiasan lampu berbentuk bola yang terbuat dari benang jahit," katanya di kampus setempat, Selasa.

Menurut dia, UKM itu juga sudah melakukan ekspor produk lampu benang itu. "Jadi, hal itu menandakan pasar/market produk ini sudah jelas dan diterima masyarakat luar negeri," katanya.

Oleh karena itu, alumni SMAK Carolus Surabaya itu pun berkreasi dengan bentuk yang berbeda dan ada sentuhan kayu sebagai pemanis untuk memberi "sentuhan lebih" pada "Light Craff" agar lebih berkembang.

"S-Tube Lamp adalah nama produk kreasi kami yang tetap mempertahankan konsep bahan dasar benang jahit. S-Tube Lamp terdiri dari tiga bentuk, yakni lampu belajar, lampu meja, dan lampu dinding," katanya.

Cara pembuatan diawali dengan membuat barisan benang jahit yang diletakkan di atas akrilik. Setelah jumlah barisan benang mencukupi kemudian diberi lem.

"Ditunggu sampai lem mengering, kemudian ditarik menjadi lembaran benang. Lembaran benang ini dibentuk sesuai dengan pola atau bentuk yang diinginkan," katanya.

Selanjutnya, pola yang ada dikaitkan dengan ornamen tambahan berupa penyangga lampu yang terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan adalah kayu sisa peti kemas supaya biaya prosuksi minimal.

Kayu dibentuk dengan dipahat, lalu dilekatkan lampu benang yang sudah dibentuk dan akhirnya diberi instalasi lampu sekitar 5-10 what, sekaligus listriknya.

Dengan biaya produksi Rp100 ribu per produk, ia optimistis produknya mampu bersaing di tengah maraknya handy craff lainnya. Juvens pun memasarkan produknya melalui social media. (WDY)

Pewarta: Oleh Edy M Yakub

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014