Nusa Dua (Antara Bali) - PT Angkasa Pura I (Persero) menunggu kelanjutan dari pemerintah daerah terkait rencana pembangunan bandara di Kabupaten Buleleng, Bali, yang hingga kini belum ada kejelasan.
"Kami akan menunggu bagaimana pemerintah, dan kami akan mengkaji `feasibility study`-nya, karena tidak terlepas dari kajian yang akan kami kembangkan. Apakah itu bisa memberikan manfaat kepada Angkasa Pura I, masyarakat dan Pemprov Bali," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Selasa.
Menurut dia, kajian tidak hanya berasal dari kepentingan operator bandara tersebut melainkan kajian menyeluruh yang berasal dari kepentingan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Farid menjelaskan bahwa pihaknya memang ada komunikasi dengan instansi terkait termasuk dengan mitra atau investor dengan petinggi BUMN itu namun hingga saat ini belum ada keputusan.
"Kemungkinan ada nilai yang harus dipertimbangkan pemerintah dan kami belum tahu seperti apa," imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pembangunan suatu bandara akan mempertimbangkan sejumlah faktor di antaranya akses seperti infrastruktur jalan, ketersediaan lahan hingga kajian kelayakan dan analisis dampak lingkungan.
"Untuk membangun bandara, banyak hal yang dipertimbangkan harus menyeluruh bukan hanya melihat dari sisi pengelola bandara saja," ujar Farid.
Hingga saat ini belum ada kejelasan terkait rencana pembangunan bandara yang digadang-gadang sebagai bandara berskala internasional yang rencananya berlokasi di Kubutambahan, Buleleng.
Terakhir, rencana tersebut masih dalam tahap kajian studi kelayakan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali untuk kemudian menentukan lokasi dan selanjutnya diajukan kepada Kementerian Perhubungan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami akan menunggu bagaimana pemerintah, dan kami akan mengkaji `feasibility study`-nya, karena tidak terlepas dari kajian yang akan kami kembangkan. Apakah itu bisa memberikan manfaat kepada Angkasa Pura I, masyarakat dan Pemprov Bali," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Selasa.
Menurut dia, kajian tidak hanya berasal dari kepentingan operator bandara tersebut melainkan kajian menyeluruh yang berasal dari kepentingan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Farid menjelaskan bahwa pihaknya memang ada komunikasi dengan instansi terkait termasuk dengan mitra atau investor dengan petinggi BUMN itu namun hingga saat ini belum ada keputusan.
"Kemungkinan ada nilai yang harus dipertimbangkan pemerintah dan kami belum tahu seperti apa," imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pembangunan suatu bandara akan mempertimbangkan sejumlah faktor di antaranya akses seperti infrastruktur jalan, ketersediaan lahan hingga kajian kelayakan dan analisis dampak lingkungan.
"Untuk membangun bandara, banyak hal yang dipertimbangkan harus menyeluruh bukan hanya melihat dari sisi pengelola bandara saja," ujar Farid.
Hingga saat ini belum ada kejelasan terkait rencana pembangunan bandara yang digadang-gadang sebagai bandara berskala internasional yang rencananya berlokasi di Kubutambahan, Buleleng.
Terakhir, rencana tersebut masih dalam tahap kajian studi kelayakan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali untuk kemudian menentukan lokasi dan selanjutnya diajukan kepada Kementerian Perhubungan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014