Denpasar (Antara Bali) - Perwakilan petani di Bali I Gede Sutapa menyatakan pihaknya siap mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mewujudkan ketahanan pangan.

"Kami sudah membentuk brigade ketahanan pangan. Kami berharap Presiden bisa mendukung dan memfasilitasi program kami," ucapnya dalam perbincangan jarak jauh dengan Presiden Jokowi dari Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Presiden Joko Widodo mengajak sejumlah petani di Kabupaten Badung berdialog secara singkat melalui "video conference" yang diselenggarakan langsung dari Istana Negara, Jakarta, sesaat setelah ia dilantik.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara berjanji untuk mewujudkan swasembada pangan di Indonesia dalam kurun waktu tiga hingga empat tahun selama masa pemerintahannya.

"Saya yakin target swasembada yang kita canangkan itu betul-betul bisa diselesaikan dalam waktu tiga-empat tahun," katanya kepada para petani.

Mantan Wali Kota Solo dan mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan bahwa dengan tercapainya target swasembada pangan ke depan Indonesia tidak lagi mengimpor beras, jagung dan gula serta sejumlah komoditas pertanian lainnya.

"Semua harus bekerja keras. Tokoh petani dan petani juga harus kerja keras sehingga target bisa kita capai," ucap Presiden ketujuh RI itu.

Selain petani, sejumlah perwakilan dari Subak atau sistem irigasi tradisional khas Bali, kelompok tani ternak dan penyuluh pertanian juga ikut dalam "teleconference" itu.

"Video conference" tersebut merupakan dialog perdana Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia setelah dilantik pada Senin pagi di Gedung MPR/DPR.

Selain di Pulau Dewata, Joko Widodo juga mengajak berdialog singkat dengan perwakilan masyarakat di tujuh daerah lainnya, di antaranya Sentani, Manokwari, Manado, dan Blitar dari berbagai kalangan mulai petani, pelajar, nelayan dan para guru. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014