Denpasar (Antara Bali) - Para orang tua murid dan siswa diharapkan lebih meningkatkan kewaspadaan dan melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya kekerasan terhadap anak.
"Hal itu dapat dilakukan dengan lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak, bukan menyerahkan semua itu kepada pihak sekolah," kata Bunda Paud Kabupaten Badung, Nyonya Ratna Gede Agung di Mangupura, Sabtu.
Ia mengatakan, hal yang terpenting adalah pengawasan dari orang tua terutama lingkungan pergaulannya. Kekerasan terhadap anak-anak kini tidak saja terjadi di kalangan remaja, namun juga merambah kalangan anak-anak kecil, bahkan kekerasan antara anak didik juga sering terjadi di lingkungan sekolah.
Untuk menyikapi fenomena tersebut beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yakni perkembangan dan pengawasan di dalam dan di luar lingkungan sekolah.
Menurut Nyonya Ratna Gede Agung, munculnya kekerasan antarsiswa di sekolah tidak bisa menyalahkan sekolah itu sendiri dan dinilai gagal melakukan pengawasan dan pendidikan terhadap anak anak.
Untuk itu harus dilakukan sinergi dengan luar sekolah terutama lingkungan keluarga. Karena bagaimanapun juga pihak sekolah tidak akan bisa melakukan pengawasan penuh selama 24 jam terhadap masing-masing anak didik untuk menghindari terjadinya kekerasan.
Sekolah tugasnya memberikan pendidikan karakter dan budi pakerti kepada anak didik sehingga nantinya memiliki karakter yang baik. Oleh karena itu perlu sebuah sinergi yang baik dilakukan untuk memantau pengawasan terhadap perkembangan anak didik.
Nyonya Ratna Gede Agung menambahkan, orang tua di tengah kesibukan kerjanya tidak bisa menyerahkan sepenuhnya perkembangan anak kepada sekolah, namun juga peranserta dari orang tua sehingga anak tidak keluar dari jalurnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Hal itu dapat dilakukan dengan lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak, bukan menyerahkan semua itu kepada pihak sekolah," kata Bunda Paud Kabupaten Badung, Nyonya Ratna Gede Agung di Mangupura, Sabtu.
Ia mengatakan, hal yang terpenting adalah pengawasan dari orang tua terutama lingkungan pergaulannya. Kekerasan terhadap anak-anak kini tidak saja terjadi di kalangan remaja, namun juga merambah kalangan anak-anak kecil, bahkan kekerasan antara anak didik juga sering terjadi di lingkungan sekolah.
Untuk menyikapi fenomena tersebut beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yakni perkembangan dan pengawasan di dalam dan di luar lingkungan sekolah.
Menurut Nyonya Ratna Gede Agung, munculnya kekerasan antarsiswa di sekolah tidak bisa menyalahkan sekolah itu sendiri dan dinilai gagal melakukan pengawasan dan pendidikan terhadap anak anak.
Untuk itu harus dilakukan sinergi dengan luar sekolah terutama lingkungan keluarga. Karena bagaimanapun juga pihak sekolah tidak akan bisa melakukan pengawasan penuh selama 24 jam terhadap masing-masing anak didik untuk menghindari terjadinya kekerasan.
Sekolah tugasnya memberikan pendidikan karakter dan budi pakerti kepada anak didik sehingga nantinya memiliki karakter yang baik. Oleh karena itu perlu sebuah sinergi yang baik dilakukan untuk memantau pengawasan terhadap perkembangan anak didik.
Nyonya Ratna Gede Agung menambahkan, orang tua di tengah kesibukan kerjanya tidak bisa menyerahkan sepenuhnya perkembangan anak kepada sekolah, namun juga peranserta dari orang tua sehingga anak tidak keluar dari jalurnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014