Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Nyoman Suyasa mengharapkan pemerintah mengantisipasi kebutuhan masyarakat akan air bersih pada musim kemarau, yang kini mengandalkan persediaan di cubang dan embung.

"Saya berharap pemerintah kabupaten dan provinsi agar mengantisipasi kebutuhan pokok di kecamatan yang selama ini sudah mulai krisis air bersih, terutama krisis air seperti warga di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem," katanya di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan dengan keadaan musim kemarau ini, beberapa desa sudah mengalami dampaknya, seperti desa-desa di Kecamatan Kubu (Karangasem), sebab air yang ditampung lewat cubang sudah semakin menipis.

"Saya amati warga di sana cubang-cubang yang dibuatkan pemerintah tersebut persediaan airnya mulai menipis. Bahkan masyarakat sudah ada sampai membeli air bersih dari kendaraan tangki yang keliling," kata politikus asal Desa Perasi, Kabupaten Karangasem itu.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah harus dapat mengatasi krisis air bersih bagi warga, sehingga bisa memenuhi kehidupan dalam sehari-harinya.

Pemerintah daerah harus bisa mencarikan jalan keluar dalam mengatasi air bersih di daerah-daerah rawan kekeringan pada musim panas.

"Jangan baru masyarakat berteriak, baru pemerintah melakukan upaya penanggulangan air bersih. Sebaiknya begitu memasuki musim kemarau, di daerah-daerah tertentu sudah diantisipasi sebelumnya," ucap politikus Partai Gerindra itu.

Menurut dia, instansi terkait (SKPD) sudah memiliki peta kerawanan air bersih memasuki musim kemarau di Bali. Dari data tersebut sehingga pemerintah provinsi dan kabupaten melakukan tindakan-tindakan yang bisa untuk mengatasi air bersih tersebut.

"Dengan data tersebut bisa melakukan analisa menanggulangi krisis air pada daerah-daerah yang dianggap rawan dan sangat memerlukan air bersih itu," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014