Negara (Antara Bali) - Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), mengeluhkan syarat tender proyek-proyek pemerintah yang rumit, sehingga menyulitkan anggota mereka.
"Syarat untuk mengikuti tender proyek pemerintah saat ini semakin rumit, termasuk prosedurnya terkesan mengada-ada. Hal tersebut berimbas pada kemampuan anggota kami untuk mengikutinya," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gapensi Bali, I Wayan Adnyana, saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) Gapensi Jembrana, di Gedung Kesenian Bung Karno, Negara, Rabu.
Ia mengaku, pihaknya mendukung keinginan pemerintah untuk menciptakan pemborong yang profesional, tapi juga harus melihat kondisi mayoritas pemborong yang rata-rata termasuk pengusaha kecil.
Dengan sistem dan syarat tender saat ini, menurutnya, pemborong kecil sulit untuk memenangkannya karena mereka belum sepenuhnya siap dengan penguasaan teknologi, maupun sumberdaya manusia.
"Namun saya minta anggota Gapensi tidak menyerah pada kondisi ini, melainkan harus mempersiapkan kemampuan sumberdaya manusia, maupun perangkat teknologi, untuk mengikuti tender. Kita harus merubah paradigma, dengan mengadopsi sistem modern," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, jumlah anggota Gapensi di Bali menurun tajam sejak tahun 2006, yang ditengarai karena mereka tidak mampu memenangkan tender.
Menurutnya, tahun 2006 jumlah anggota Gapensi sebanyak 1.521 pengusaha, yang pada tahun 2014 tinggal 680 orang.
Usulan untuk membuat sistem tender proyek pemerintah yang lebih sederhana juga disampaikan Ketua Dewan Pengurus Cabang Gapensi Jembrana, Gede Winangun, yang segera mengakhiri jabatannya.
"Kami mengusulkan, agar ada pengurangan syarat tender, sepanjang tidak merugikan negara. Saya melihat, ada beberapa persyaratan yang sebenarnya bisa dihilangkan, tanpa merugikan negara," katanya.
Ia berharap, usulan tersebut bisa disampaikan secara berjenjang mulai dari Gapensi kabupaten, provinsi hingga pusat, yang diteruskan ke pemerintah.
Hingga berita ini dibuat, Muscab DPC Gapensi Jembrana masih berlangsung, dengan agenda sidang-sidang komisi, kemudian dilanjutkan pemilihan ketua.
Informasi yang dihimpun di arena Muscab menyebutkan, ada tiga kandidat ketua yaitu H.Yahya Al Habsyi, Ketut Tenger dan Ketut Sarwa.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Syarat untuk mengikuti tender proyek pemerintah saat ini semakin rumit, termasuk prosedurnya terkesan mengada-ada. Hal tersebut berimbas pada kemampuan anggota kami untuk mengikutinya," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gapensi Bali, I Wayan Adnyana, saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) Gapensi Jembrana, di Gedung Kesenian Bung Karno, Negara, Rabu.
Ia mengaku, pihaknya mendukung keinginan pemerintah untuk menciptakan pemborong yang profesional, tapi juga harus melihat kondisi mayoritas pemborong yang rata-rata termasuk pengusaha kecil.
Dengan sistem dan syarat tender saat ini, menurutnya, pemborong kecil sulit untuk memenangkannya karena mereka belum sepenuhnya siap dengan penguasaan teknologi, maupun sumberdaya manusia.
"Namun saya minta anggota Gapensi tidak menyerah pada kondisi ini, melainkan harus mempersiapkan kemampuan sumberdaya manusia, maupun perangkat teknologi, untuk mengikuti tender. Kita harus merubah paradigma, dengan mengadopsi sistem modern," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, jumlah anggota Gapensi di Bali menurun tajam sejak tahun 2006, yang ditengarai karena mereka tidak mampu memenangkan tender.
Menurutnya, tahun 2006 jumlah anggota Gapensi sebanyak 1.521 pengusaha, yang pada tahun 2014 tinggal 680 orang.
Usulan untuk membuat sistem tender proyek pemerintah yang lebih sederhana juga disampaikan Ketua Dewan Pengurus Cabang Gapensi Jembrana, Gede Winangun, yang segera mengakhiri jabatannya.
"Kami mengusulkan, agar ada pengurangan syarat tender, sepanjang tidak merugikan negara. Saya melihat, ada beberapa persyaratan yang sebenarnya bisa dihilangkan, tanpa merugikan negara," katanya.
Ia berharap, usulan tersebut bisa disampaikan secara berjenjang mulai dari Gapensi kabupaten, provinsi hingga pusat, yang diteruskan ke pemerintah.
Hingga berita ini dibuat, Muscab DPC Gapensi Jembrana masih berlangsung, dengan agenda sidang-sidang komisi, kemudian dilanjutkan pemilihan ketua.
Informasi yang dihimpun di arena Muscab menyebutkan, ada tiga kandidat ketua yaitu H.Yahya Al Habsyi, Ketut Tenger dan Ketut Sarwa.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014