Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta bersama tim melakukan penilaian terhadap Desa Pekeraman Sidetapa, Kecamatan Banjar yang mewakili Kabupaten Buleleng dalam lomba Desa Adat tingkat Provinsi Bali tahun 2014, Senin.

Wagub Ketut Sudikerta didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Ketut Suastika menjelaskan, tujuan lomba desa pekraman untuk mampu melestarikan keajegan adat dan budaya Bali.

Kekokohan adat dan budaya ini maka Bali akan mampu dibentengi dari pengaruh negatif dunia luar dalam kehidupan global.

Ia mengharapkan masyarakat selalu menjalankan Tri Hita Karana (THK) yakni keharmonisan sesama umat manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu juga mengingatkan, jangan sampai ada pemberatan dan menjadi beban bagi masyarakat. Untuk itu setiap kegiatan ritual hendaknya dilaksanakan secara tulus iklas, bukan memamerkan kemewahan dengan melakukakan upacara yang menghabiskan biaya besar, namun akhirnya membuat warga menjadi miskin.

Pelestarian terhadap adat dan budaya agar terus ditingkatkan meskipun lomba desa adat tersebut sudah selesai. Segala seni budaya yang ditampilkan dalam acara lomba desa harus terus dipelihara jangan sampai mengalami kepunahan.

Dengan demikian akan mampu memberdayakan pengurus dan warga desa adat setempat, sekaligus memperkuat adat dan budaya Bali sebagai salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke daerah ini.

Wagub Sudikerta mengharapkan pelaksanaan lomba kali ini tidak sekedar untuk meraih kemenangan, namun sebagai langkah untuk melestarikan budaya Bali.

Semua itu akan bermuara untuk mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Bali Mandara).

Bendesa Desa Pekeraman Sidetapa, I Ketut Tarka menjelaskan, Desa Pekraman Sidetapa memiliki berpenduduk 2.190 jiwa.

Desa tersebut merupakan salah satu desa baliaga yang memiliki seni budaya yang agak berbeda dari desa desa lain di Bali, seperti tari Rejang Sidetape yang biasa mengiringi ritual di pura.

Demikian pula tari jangkang yang menceritrakan kegagahan prajurit dari Desa Sidetapa pada saat menghadapi para musuh yang menggaggu desa. Tari ngabuang yang kusus ditampilkan pada Hari Raya Kuning setiap enam bulan sekali. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014