Denpasar (Antara Bali) - Siswa-siswi asal Singapura dari Assumption Pathway School memberikan donasi dan penyuluhan pencegahan demam berdarah di Yayasan Tat Twam Asi, Denpasar, Bali, Minggu.

"Siswa-siswi dari Singapura tersebut merupakan program relawan komunitas untuk memberikan penyuluhan dan penataan ulang ruang untuk perpustakaan dan berkebun di yayasan tersebut," kata Staf pengajar dari Assumption Pathway School, Norizah Jamari di Denpasar.

Kegiatan sosial tersebut bertujuan untuk mengajarkan siswa-siswi asal Singapura tersebut untuk berinteraksi secara sosial dengan dunia luar. Selain itu, agar mau berpartisifasi dalam melakukan pengajaran untuk anak-anak panti asuhan.

Norizah menuturkan bahwa kegiatan tersebut diikuti sebanyak 28 orang siswa SMP dan empat orang guru dari Assumption Pathway School yang memberikan sumbangan berupa baju layak pakai, buku untuk bahan pelajaran.

"Selain memberikan sumbangan, siswa-siswi juga dilatih untuk peduli terhadap lingkungan dan kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap tahunnya," ujarnya.

Selain dilaksanakan di Bali, lanjut dia, kegiatan sosial tersebut juga dilaksanakan di beberapa wilayah dan negara di Asia.

"Siswa-siswi dibagi ke dalam masing-masing kelompok untuk mengikuti kegiatan sosial ini," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Tat Twam Asi, I Gusti Ketut Ketu mengatakan bahwa sangat menyambut baik adanya kegiatan tersebut karena selain untuk menambah wawasan anak panti asuhan. Namun, bermanfaat bagi anak panti dalam bersosialisasi dengan masyarakat luar.

Selain itu, anak-anak juga dapat mempraktikkan bahasa inggris secara langsung dengan siswa asal Singapura dari Assumption Pathway School yang sebelumnya sudah dipelajari di sekolah.

"Saat ini jumlah anak yang tinggal di yayasan ini sebanyak 43 orang," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014