Denpasar (Antara Bali) - Panitia Pelaksana Piala Menpora 2014, Gatut Hari Suparjanto mengklarifikasi keberangkatan tim Sekolah Sepak Bola Bali All Star (SSB BAS) yang diundang untuk meramaikan ajang tersebut dan bukan sebagai juara koordinator wilayah Bali.
"BAS diundang untuk meramaikan kompetisi dan bukan juara korwil," ujar Gatut Hari di Denpasar, Kamis.
Panitia pelaksana pusat tidak mendapat kabar dari koordinator wilayah (Korwil) Bali untuk menggelar Piala Menpora pada Januari hingga Juli 2014 yang ditiap wilayah harus menyelesaikan kompetisi tersebut dan melaporkan apapun hasilnya ke pusat.
Namun, hingga batas waktu yang sudah ditentukan, Bali belum menggelar kompetisi tersebut sehingga pihaknya mengundang SSB BAS untuk megikuti piala Menpora itu.
"Karena kosongnya wilayah Bali, maka pihak panitia pusat bersurat kepada SSB BAS tertanggal 26 Agustus 2014 untuk ikut meramaikan kompetisi," ujarnya.
Sebelumnya, keberangkatan Bali All Star (BAS) ke putaran final nasional kompetisi Piala Menpora 2014 di Jakarta terjadi perdebatan.
Namun, dari SSB BAS dan Panitia Pelaksana Pusat Piala Menpora usia 14 memberikan klarifikasi tentang keberangkatan tim tersebut.
Pihak SSB BAS yang diundangan dalam ajang tersebut langsung mendatangkan panitia pelaksana pusat Piala Menpora 2014 ke Bali untuk memberikan kejelasan tentang keberangkatan tim tersebut dan penyelenggaraan di daerah.
Sebelumnya dikabarkan bahwa yang berhak mewakili Bali ke putaran nasional yaitu dari klub Damar Cakti karena statusnya sebagai juara wilayah Bali.
Namun, Ketua Panitia Pelaksana Piala Menpora 2014 bersama timnya datang ke Pulau Dewata mengetahui gelaran Piala Menpora di korwil Bali tidak dilaksanakan sehingga mengundang tim SSB BAS.
Demikian juga diungkapkan menejer SSB BAS, I Wayan Suata mengatakan hal tersebut karena kurangnya komunikas. Namun, untuk selanjutnya tidak boleh terjadi karena yang menjadi korban nantinya pemain-pemain muda yang mempunyai potensi.
"Jangan karena kurangnya komunikasi membuat pemain jadi korban," ujarnya.
Pihaknya mengharapkan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali di tahun berikutnya sehingga perkembangan sepakbola usia muda di Bali tetap baik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"BAS diundang untuk meramaikan kompetisi dan bukan juara korwil," ujar Gatut Hari di Denpasar, Kamis.
Panitia pelaksana pusat tidak mendapat kabar dari koordinator wilayah (Korwil) Bali untuk menggelar Piala Menpora pada Januari hingga Juli 2014 yang ditiap wilayah harus menyelesaikan kompetisi tersebut dan melaporkan apapun hasilnya ke pusat.
Namun, hingga batas waktu yang sudah ditentukan, Bali belum menggelar kompetisi tersebut sehingga pihaknya mengundang SSB BAS untuk megikuti piala Menpora itu.
"Karena kosongnya wilayah Bali, maka pihak panitia pusat bersurat kepada SSB BAS tertanggal 26 Agustus 2014 untuk ikut meramaikan kompetisi," ujarnya.
Sebelumnya, keberangkatan Bali All Star (BAS) ke putaran final nasional kompetisi Piala Menpora 2014 di Jakarta terjadi perdebatan.
Namun, dari SSB BAS dan Panitia Pelaksana Pusat Piala Menpora usia 14 memberikan klarifikasi tentang keberangkatan tim tersebut.
Pihak SSB BAS yang diundangan dalam ajang tersebut langsung mendatangkan panitia pelaksana pusat Piala Menpora 2014 ke Bali untuk memberikan kejelasan tentang keberangkatan tim tersebut dan penyelenggaraan di daerah.
Sebelumnya dikabarkan bahwa yang berhak mewakili Bali ke putaran nasional yaitu dari klub Damar Cakti karena statusnya sebagai juara wilayah Bali.
Namun, Ketua Panitia Pelaksana Piala Menpora 2014 bersama timnya datang ke Pulau Dewata mengetahui gelaran Piala Menpora di korwil Bali tidak dilaksanakan sehingga mengundang tim SSB BAS.
Demikian juga diungkapkan menejer SSB BAS, I Wayan Suata mengatakan hal tersebut karena kurangnya komunikas. Namun, untuk selanjutnya tidak boleh terjadi karena yang menjadi korban nantinya pemain-pemain muda yang mempunyai potensi.
"Jangan karena kurangnya komunikasi membuat pemain jadi korban," ujarnya.
Pihaknya mengharapkan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali di tahun berikutnya sehingga perkembangan sepakbola usia muda di Bali tetap baik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014