Seoul (Antara Bali/AFP) - Korea Utara pada Jumat menyebut Presiden Korea Selatan Park Geun Hye sebagai “pelacur politik” saat ia mengecam seruannya di Majelis Umum PBB agar Pyongyang memulihkan catatan HAM-nya dan menghentikan pengayaan senjata nuklir.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi KCNA, the Committee for the Peaceful Reunification of Korea (Komite Reunifikasi Damai Korea/CPRK) mengatakan bahwa pidato Park di New York pada Rabu adalah komentar fitnah dari seorang “psikopat” dan “penggila konfrontasi.”

Komentar pidato Park merupakan “penentangan terang-terangan terhadap martabat dan sistem sosial (Korea Utara) serta provokasi berbahaya yang dapat membawa hubungan Korea Utara-Korea Selatan ke dalam bencana,” menurut pernyataan tersebut.

Dalam pidatonya, Park mendesak masyarakat internasional untuk membantu menghancurkan “dinding pemisah” yang memisahkan semenanjung Korea.

Dia berjanji untuk bekerja sama dengan Korea Utara dan memberikan bantuan ekonomi jika Pyongyang menghentikan pengayaan senjata nuklirnya, dan juga menekan Korea Utara untuk memulihkan catatan HAM-nya. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014