Washington (Antara Bali/AFP) - Hampir separuh dari air di Bumi bisa jadi lebih tua dari sistem tata surya, semakin menguatkan kemungkinan bahwa ada kehidupan di tempat lain di galaksi ini, menurut sebuah penelitian pada Kamis.

Penelitian di jurnal Science menemukan bahwa “sebagian besar” air di Bumi merupakan warisan dari ruang antarbintang, dan sudah ada sebelum Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu.

Peneliti bisa mengungkapkan asal air dengan memeriksa rasio hidrogen terhadap deuterium, isotop berat hidrogen, dalam molekul air.

Air atau es dari ruang antarbintang memiliki deuterium untuk hidrogen berasio tinggi, karena air tersebut dibentuk pada suhu rendah.

Namun, peneliti belum tahu berapa banyak deuterium yang hilang saat proses kelahiran Matahari, atau berapa banyak air dan es kaya akan deuterium yang akan diproduksi tata surya ketika itu pertama kali lahir.

Peneliti menyimulasikan asal dari sebuah planet dalam kondisi ketika semua deuterium dari ruang es sudah dieliminasi.

Mereka menyadari mereka tidak bisa menjangkau rasio deuterium untuk hidrogen yang ditemukan dalam sampel meteorit atau air laut Bumi.

Temuan mereka menunjukkan bahwa setidaknya sejumlah air di tata surya berasal dari luar angkasa, dan bahwa air -- elemen paling penting bagi kehidupan di Bumi -- tidak hanya ada di tata surya kita. (WDY)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014