London (Antara Bali) - Promosi terpadu mengenai Indonesia bertajuk "Indonesia Fair 2014" digelar di ibukota Australia, Canberra bertempat di National Convention Centre Canberra (NCCC) pada 27-28 September mendatang dengan menampilkan berbagai potensi Indonesia.

Menurut Dubes RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, kegiatan terpadu ini pertama kali diadakan di Australia oleh Perwakilan RI karena pada umumnya hanya mengadakan satu bidang, seperti investasi atau perdagangan ataupun pariwisata, demikian Director, Projecting Indonesia Yasmi Adriansyah kepada Antara London, Kamis.

Dubes Nadjib mengatakan KBRI Canberra ingin menampilkan kekayaan seni-budaya, potensi alam, serta potensi usaha dan investasi kepada publik Australia, yang merupakan tetangga yang berbatasan langsung dengan Indonesia namun dalam beberapa hal kedekatan tersebut tidak begitu nampak.

Ia mencontohkan seperti dalam bidang perdagangan dimana volume perdagangan kedua negara masih belum optimal. Demikian pula halnya dengan pariwisata dimana publik Australia masih lebih mengenal Bali sebagai tujuan pariwisata di Indonesia.

Jika ditelisik lebih dalam, tujuan pariwisata di Indonesia sangat banyak dan tidak kalah indahnya dengan Bali. Di bidang bisnis, banyak sekali perusahaan besar Australia yang menanamkan modalnya di Indonesia namun sebagian besar investor Australia di Indonesia adalah pemain lama, belum banyak investor baru. Untuk itu, Indonesia Fair 2014 ingin mengenalkan potensi tersebut langsung di hadapan pengusaha dan publik Australia.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Asia Connecting, Wien Hendriyanto mengatakan perusahaan Indonesia di Canberra yang menjadi mitra lokal dalam perhelatan Indonesia Fair 2014, menampilkan berbagai stal dari pemerintah provinsi/kabupaten dan sejumlah pengusaha.

Para peserta Indonesia Fair 2014 berasal dari beberapa Pemprov, diantaranya Sumatera Utara, Banten, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua. Adapun Pemkab terbanyak berasal dari Papua serta BUMN seperti Pertamina, Pelindo, dan BNI.

"Senang sekali melihat antusiasme mereka dalam mengikuti ajang promosi ini," ujar Wien Hendriyanto yang juga Ketua Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Australia.

Selain pameran, Indonesia Fair 2014 diawali dengan kegiatan Forum Bisnis pada tanggal 26 September yang mempertemukan Pemprov/Pemkab dan pengusaha Indonesia dengan pengusaha Australia. Forum Bisnis ini diharapkan menjadi sarana bagi para pengusaha untuk menjalin kerjasama bisnis yang menguntungkan Indonesia dan Australia.

"Saya mengharapkan pertemuan-pertemuan seperti ini dapat diadakan secara rutin mengingat potensi yang akan didapatkan Indonesia. Tentu saja kegiatan seperti ini harus selalu disertai dengan persiapan yang matang dan promosi yang maksimal," ujar Yetty Daly, pemilik restoran IndoCafe yang sangat dikenal warga Canberra.

Perhelatan Indonesia Fair 2014 juga tak terlepas dari perhatian para mahasiswa Indonesia di Canberra. Mereka bahkan turut membantu persiapan acara tersebut di sela-sela beban studi yang tinggi.

"Saya senang dapat membantu penyelenggaraan Indonesia Fair 2014 ini. Semoga seluruh rangkaian acara dapat berlangsung lancar dan akan semakin baik di tahun-tahun kemudian," ujar Tania Alvina Nathania, mahasiswi bidang bisnis di Australian National University yang turut membantu persiapan acara.

Indonesia Fair 2014 diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra bekerjasama dengan Channel-X, sebuah event organiser berbasis di Jakarta, dan didukung oleh Asia Connecting, demikian Yasmi Adriansyah. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014