Jakarta (Antara Bali) - Sejumlah kandidat dinilai sejumlah kalangan
masyarakat layak sebagai bakal calon Menteri Perumahan Rakyat (Menpera)
untuk mengisi kabinet pemerintahan Jokowi-JK periode 2014-2019.
"Dari 574 responden telah memilih tiga besar calon Menpera, yaitu Enggartiasto Lukita, Eddy Ganefo dan Panangian Simanungkalit," kata Direktur Indonesia Property Watch Ali Tranghada dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan lembaganya melakukan survei kandidat Menpera pada tahap pertama dengan menjaring lima nama calon.
Berdasarkan poling putaran kedua dengan metode pilihan tertutup terpilih tiga nama yang dianggap kompeten menjadi Menpera.
Ali menuturkan poling kandidat Menpera dilakukan secara independen dengan menjaring aspirasi sebagai referensi keputusan pemerintahan Jokowi-JK.
Dia menambahkan calon Menpera harus dari unsur profesional yang memahami masalah perumahan dan memiliki gagasan yang visioner.
Lebih lanjut, Ali menyatakan permasalahan perumahan di Indonesia tertinggal jauh dari negara lain sehingga butuh penanganan yang serius sebagai sebuah kebutuhan mendesak.
Dia mencontohkan perlindungan dan intervensi pemerintah terhadap persoalan perumahan umum di Indonesia masih berupa wacana.
Permasalahan lainnya, yakni kebijakan dan kewenangan Kemenpera tidak sampai ke wilayah pemerintah daerah (pemda) yang berperan menyediakan lahan.
Ali menyebutkan Kemenpera yang bertindak sebagai regulator perlu membentuk Badan Perumahan Nasional untuk berkoordinasi terhadap penyediaan perumahan rakyat termasuk dibentuknya bank tanah milik pemerintah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Dari 574 responden telah memilih tiga besar calon Menpera, yaitu Enggartiasto Lukita, Eddy Ganefo dan Panangian Simanungkalit," kata Direktur Indonesia Property Watch Ali Tranghada dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan lembaganya melakukan survei kandidat Menpera pada tahap pertama dengan menjaring lima nama calon.
Berdasarkan poling putaran kedua dengan metode pilihan tertutup terpilih tiga nama yang dianggap kompeten menjadi Menpera.
Ali menuturkan poling kandidat Menpera dilakukan secara independen dengan menjaring aspirasi sebagai referensi keputusan pemerintahan Jokowi-JK.
Dia menambahkan calon Menpera harus dari unsur profesional yang memahami masalah perumahan dan memiliki gagasan yang visioner.
Lebih lanjut, Ali menyatakan permasalahan perumahan di Indonesia tertinggal jauh dari negara lain sehingga butuh penanganan yang serius sebagai sebuah kebutuhan mendesak.
Dia mencontohkan perlindungan dan intervensi pemerintah terhadap persoalan perumahan umum di Indonesia masih berupa wacana.
Permasalahan lainnya, yakni kebijakan dan kewenangan Kemenpera tidak sampai ke wilayah pemerintah daerah (pemda) yang berperan menyediakan lahan.
Ali menyebutkan Kemenpera yang bertindak sebagai regulator perlu membentuk Badan Perumahan Nasional untuk berkoordinasi terhadap penyediaan perumahan rakyat termasuk dibentuknya bank tanah milik pemerintah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014