Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Komang Nova Siwi Putra mengatakan dengan kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram sebesar Rp1.500 per kg atau Rp18 ribu per tabung tidak akan berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat.

"Saya pikir kenaikan harga gas elpiji 12 kg tidak akan berpengaruh signifikan terhadap perekonomian masyarakat di Bali," katanya di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan segmen yang menggunakan gas elpiji 12 kg adalah warga menengah dan para pedagang makanan dan minuman.

"Yang menggunakan gas elpiji itu adalah masyarakat menengah ke atas, termasuk juga pedagang makanan. Saya berharap kepada pemerintah untuk tetap menyubsidi gas elpiji tiga kilogram, karena semua itu digunakan kepentingan rumah tangga sebagian besar masyarakat di Tanah Air," ucap politikus Partai Demokrat.

Untuk itu, kata dia, pemerintah juga melakukan pengawasan terhadap distribusi gas elpiji tiga kg, agar tepat sasaran. Karena ditengarai banyak gas tiga kg dioplos ke tabung 12 kg.

"Aparat terkait harus melakukan pengawasan terhadap distribusi ketersediaan gas elpiji tiga kg tersebut, sehingga perekonomian tetap berjalan seperti biasa. Walau tidak dipungkiri akibat kenaikan gas elpiji 12 kg tersebut berpengaruh inflasi sekitar 0,1 persen," ujarnya.

PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram (kg) sebesar Rp1.500 per kg atau Rp18 ribu per tabung per 10 September 2014. (WRA) 

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014