New York (Antara Bali) - Indeks Dow di Wall Street ditutup di rekor tertinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve AS mempertahankan rencana untuk mulai menaikkan tingkat suku bunga mendekati nol hanya pada 2015.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 24,88 poin (0,15 persen) menjadi 17.156,85, memecahkan rekor sebelumnya sekitar 18 poin.

Indeks berbasis lebih luas S&P 500 naik 2,59 poin (0,13 persen) menjadi 2.001,57, sementara Indeks komposit teknologi Nasdaq menguat 9,43 poin (0,21 persen) menjadi 4.562,19.

Menurut laporan AFP, Dow melesat setinggi 17.221,11 setelah pernyataan Fed pada pukul 18.00 GMT tidak mengubah bahasa bank sentral yang telah digunakan untuk sinyal rencana suku bunganya, mengatakan setiap kenaikan akan terjadi hanya pada "waktu yang cukup" setelah program stimulus pembelian obligasi berakhir pada Oktober.

Para analis telah mengamati untuk melihat apakah Fed akan meningkatkan ekspektasinya untuk waktu kenaikan suku bunga.

Ekuitas-ekuitas AS memberikan kembali sebagian dari keuntungan mereka pada setengah jam terakhir perdagangan.

Indeks Dow juga terangkat oleh desakan dari aktivis investor Trian Partners untuk memisahkan perusahaan kimia dan benih pertanian DuPont menjadi dua perusahaan.

DuPont berakhir 5,2 persen lebih tinggi, sejauh ini kenaikan terbesar dalam 30-saham indeks saham unggulan (blue-chip).

Raksasa pengiriman paket FedEx naik 3,3 persen karena laba kuartal fiskal pertama 2,10 dolar AS per saham mengalahkan ekspektasi analis sebesar 14 sen.

Saham United States Steel melonjak 10,1 persen setelah mengumumkan bahwa pihaknya menangguhkan rencana untuk perluasan pabrik yang mahal di AS yang akan memiliki biaya sekitar 800 juta dolar AS. Perusahaan juga mengatakan anak perusahaannya di Kanada telah mengajukan bantuan dari para kreditur.

Rackspace Hosting, yang menyediakan layanan cloud computing, jatuh 17,7 persen setelah mengumumkan bahwa mereka akan tetap independen dan tidak akan berusaha untuk menjual dirinya sendiri. Perusahaan juga mengesampingkan pembelian kembali saham, menyimpulkan bahwa pihaknya akan "mempertahankan fleksibilitas" untuk memastikan perusahaan membuat investasi yang cukup untuk tumbuh.

Jaringan toko Family Dollar berakhir 0,1 persen lebih rendah setelah mendesak para pemegang saham untuk menolak tawaran pengambilalihan yang tidak diminta dari Dollar General, menyebutnya tawaran "ilusi" karena tidak dapat dieksekusi karena kekhawatiran antitrust. Family Dollar mendesak pemegang saham untuk menyetujui tawaran bersaing dari Dollar Tree.

Dollar General turun 0,4 persen, sementara Dollar Tree naik 0,8 persen.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 2,60 persen dari 2,59 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,36 persen dari 3,35 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014