Medan (Antara Bali) - Panitia Malam Penganugerahan Apresiasi Film Indonesia atau AFI 2014 di Medan menggelar acara mengenang Idris Sardi, maestro musik yang meninggal 27 April lalu di Istana Maimoon, Medan, Sabtu malam.
Acara yang disebut "AFI 2014 Tribute To Idris Sardi" di tengah acara penyerahan penghargaan Piala Dewantara kepada pemenang dalam 17 katagori penghargaan itu, sempat membuat suasana haru.
"AFI tahun ini ada perbedaan, bukan saja digelar di Medan tetapi juga buat 'AFI 2014 Tribute To Idris Sardi' untuk mengenang almarhum yang banyak memberikan sumbangsih kepada dunia musik dan perfilman," kata Ketua Panitia AFI 2014 Robby Ertanto.
Karya-karya seni terbaiknya telah memberikan warna sendiri dalam melahirkan film-film terbaik.
Idris Sardi meninggal dunia di Rumah Sakit Meilia Cibubur, 27 April 2014.
Di dunia film, almarhum dikenal sebagai komponis dan ilustrator musik "bertangan dingin" sehingga sering mendapat anugerah Piala Citra untuk kategori Penata Musik Terbaik.
Ilustrator musiknya antara lain di film Pengantin Remaja (1971), Perkawinan (1973), Cinta Pertama (1974) dan Doea Tanda Mata (1985). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Acara yang disebut "AFI 2014 Tribute To Idris Sardi" di tengah acara penyerahan penghargaan Piala Dewantara kepada pemenang dalam 17 katagori penghargaan itu, sempat membuat suasana haru.
"AFI tahun ini ada perbedaan, bukan saja digelar di Medan tetapi juga buat 'AFI 2014 Tribute To Idris Sardi' untuk mengenang almarhum yang banyak memberikan sumbangsih kepada dunia musik dan perfilman," kata Ketua Panitia AFI 2014 Robby Ertanto.
Karya-karya seni terbaiknya telah memberikan warna sendiri dalam melahirkan film-film terbaik.
Idris Sardi meninggal dunia di Rumah Sakit Meilia Cibubur, 27 April 2014.
Di dunia film, almarhum dikenal sebagai komponis dan ilustrator musik "bertangan dingin" sehingga sering mendapat anugerah Piala Citra untuk kategori Penata Musik Terbaik.
Ilustrator musiknya antara lain di film Pengantin Remaja (1971), Perkawinan (1973), Cinta Pertama (1974) dan Doea Tanda Mata (1985). (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014