Tabanan (Antara Bali) - Pemblokiran ruas jalan saat pelantikan Ni Putu Eka Wiryastuti dan I Komang Gde Sanjaya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tabanan dikeluhkan warga karena aktivitas mereka menjadi terganggu.
"Kok sampai lama sekali jalan ditutup, saya harus putar haluan beberapa kilometer sehingga perjalanan saya menjadi terganggu," ujar Made Suparta, seorang warga yang ditemui melintas di jalan Gatot Subroto, Tabanan, Senin.
Berdasar pantauan di lokasi, acara pelantikan pasangan yang diusung PDIP pada pilkada 4 Mei lalu terbilang superketat. Selain pemblokiran jalan utama sejak pukul 08.00-12.00 Wita, juga aparat kepolisian yang diterjunkan berjumlah besar.
Ketatnya pengamanan tersebut semakin terasa dengan dikerahkannya puluhan pria berbadan kekar berbaju hitam yang berada di sekitar lokasi sehingga suasananya tampak tegang.
Selain itu pihak kepolisian juga mengadakan pengamanan yang berlapis dan ekstra ketat, selain mengerahkan sejumlah personel di beberapa ruas jalan, Polres Tabanan juga menyiapkan pintu metal detector di halaman gedung DPRD.
Setiap tamu tanpa terkecuali, harus melewati pintu metal detector dan satu per satu digeledah. Wartawan yang hendak meliput juga harus mengenakan tanda pengenal khusus dari panitia.
Tak ayal penutupan jalan Gatot Subroto mengakibatkan pom bensin persis berada di timur Kantor DPRD, sepi pembeli. Bahkan akibat penutupan ini, menurut seorang petugas pom bensin setempat pihaknya harus menanggung kerugian sekitar Rp30 juta.
Hal tak jauh beda disampaikan beberapa pemilik warung makan yang ada di Kompleks Miranda di seputaran Jalan Gatot Subroto, yang juga mengaku rugi karena pembeli sepi akibat penutupan jalan tersebut.
Atas kejadian tersebut, Kapolres Tabanan AKBP AA Made Sudana, SH langsung menyampaikan permohonan maafnya. Sebelumnya tersiar kabar pelantikan bupati ini bakal diwarnai demo kelompok masyarakat yang menolak pelantikan sehingga polisi meningkatkan kewaspadaan.
"Memang pengamanan pelantikan ini cukup ketat. Hal ini semata-mata dilakukan guna menciptakan kelancaran dan keamanan selama pelantikan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
"Dalam pengamanan acara pelantikan ini kami mengerahkan sekitar 600 orang personil. Pengamanan dilakukan secara terbuka dan tertutup," katanya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Kok sampai lama sekali jalan ditutup, saya harus putar haluan beberapa kilometer sehingga perjalanan saya menjadi terganggu," ujar Made Suparta, seorang warga yang ditemui melintas di jalan Gatot Subroto, Tabanan, Senin.
Berdasar pantauan di lokasi, acara pelantikan pasangan yang diusung PDIP pada pilkada 4 Mei lalu terbilang superketat. Selain pemblokiran jalan utama sejak pukul 08.00-12.00 Wita, juga aparat kepolisian yang diterjunkan berjumlah besar.
Ketatnya pengamanan tersebut semakin terasa dengan dikerahkannya puluhan pria berbadan kekar berbaju hitam yang berada di sekitar lokasi sehingga suasananya tampak tegang.
Selain itu pihak kepolisian juga mengadakan pengamanan yang berlapis dan ekstra ketat, selain mengerahkan sejumlah personel di beberapa ruas jalan, Polres Tabanan juga menyiapkan pintu metal detector di halaman gedung DPRD.
Setiap tamu tanpa terkecuali, harus melewati pintu metal detector dan satu per satu digeledah. Wartawan yang hendak meliput juga harus mengenakan tanda pengenal khusus dari panitia.
Tak ayal penutupan jalan Gatot Subroto mengakibatkan pom bensin persis berada di timur Kantor DPRD, sepi pembeli. Bahkan akibat penutupan ini, menurut seorang petugas pom bensin setempat pihaknya harus menanggung kerugian sekitar Rp30 juta.
Hal tak jauh beda disampaikan beberapa pemilik warung makan yang ada di Kompleks Miranda di seputaran Jalan Gatot Subroto, yang juga mengaku rugi karena pembeli sepi akibat penutupan jalan tersebut.
Atas kejadian tersebut, Kapolres Tabanan AKBP AA Made Sudana, SH langsung menyampaikan permohonan maafnya. Sebelumnya tersiar kabar pelantikan bupati ini bakal diwarnai demo kelompok masyarakat yang menolak pelantikan sehingga polisi meningkatkan kewaspadaan.
"Memang pengamanan pelantikan ini cukup ketat. Hal ini semata-mata dilakukan guna menciptakan kelancaran dan keamanan selama pelantikan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
"Dalam pengamanan acara pelantikan ini kami mengerahkan sekitar 600 orang personil. Pengamanan dilakukan secara terbuka dan tertutup," katanya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010