Negara (Antara Bali) - Rumah Ketut Naya, warga Desa Tukadaya, Kabupaten Jembrana, yang berprofesi sebagai petani ludes terbakar, karena isterinya lupa mematikan kompor gas saat mencari air, Kamis.

"Isteri saya pergi mencari air yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumah, sementara kompor gas lupa ia matikan," kata Naya, yang untuk menambah penghasilan juga bekerja serabutan ini.

Ia mengaku, saat kejadian dirinya sedang berada di sawah, dan tahu rumahnya terbakar saat dicari oleh tetangganya, sekitar pukul 08.00 wita.

Menurutnya, saat sampai di rumah, tetangga sekitar sudah berdatangan untuk berusaha memadamkan api, sebelum pemadam kebakaran Pemkab Jembrana sampai di lokasi sekitar satu jam kemudian.

"Kurang dari satu jam api bisa dipadamkan. Kalau petugas tidak cepat datang, rumah orang tua saya yang hanya berjarak dua meter dari rumah saya, bisa jadi akan ikut terbakar," ujarnya.

Akibat api dari rumah Naya ini, beberapa bagian rumah orang tuanya terimbas jilatan api, sehingga hangus bagian dindingnya.

Ia mengatakan, belum bisa menaksir jumlah kerugian akibat musibah ini, namun menurutnya, satu kamar tidur dan dapur habis terbakar, sementara perabot rumah tangga, pakaian, beras, dua kwintal beras serta ayam peliharaannya, seluruhnya habis terbakar.

Bupati Jembrana, I Putu Artha yang menjenguk warganya ini, langsung memberikan bantuan uang tunai Rp5 juta untuk perbaikan rumah, serta memberikan peralatan rumah tangga, baju anak sekolah, pakaian serta selimut.

Karena akhir-akhir ini sering terjadi kebakaran, ia mengimbau warga untuk berhati-hati dengan mengecek kompor maupun perapian rumahnya, sebelum ditinggal pergi.

"Musim kemarau disertai angin kencang seperti saat ini, rawan terjadi kebakaran. Cek dulu kompor maupun perapian sebelum pergi, serta perhatikan kabel listrik karena kebakaran juga sering dipicu hubungan arus pendek listrik," katanya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014