New York (Antara Bali) - Petenis nomor satu dunia Serena Williams mengalahkan Caroline Wozniacki dari Denmark 6-3 6-3 pada pertandingan final AS Terbuka, Minggu, sehingga membukukan rekor menyandang gelar juara Grand Slam untuk ke-18 kalinya.

Kemenangan berurutan ketiga kalinya dan keenam secara keseluruhan di AS Terbuka bagi petenis berusia 32 tahun dari Amerika itu, membuatnya menyamai gelar 18 turnamen Grand Slam Chris Evert dan Martina Navratilova.

Setelah gagal melewati urutan 16 besar pada tiga turnamen Grand Slam sebelumnya pada tahun ini, kini Williams memenangi AS Terbuka tanpa kalah satu set pun, setelah mengalahkan Wozniacki dalam waktu 75 menit.

"Amat menyenangkan, karena saya dapat memenangi pertandingan grand slam pertama tahun ini di sini, apalagi untuk ke-18 kalinya. Saya amat takjub dengan kemenangan ini," kata Williams kepada penonton yang memadati Stadion Arthur Ashe seperti dikutip Reuters.

Bagi unggulan 10 Wozniacki, yang maju ke final Grand Slam pertama kali dalam lima tahun ini, kekalahan itu membuatnya frustrasi karena meninggalkan Flushing Meadows dengan tangan kosong dan gelar turnamen besar masih jauh dari impiannya pada musim ini.

Sedangkan bagi Williams, kemenangan itu amat melegakan hatinya, karena ia juga memboyong hadiah utama tiga juta dolar serta tambahan satu juta dolar sebagai bonus karena memenangi AS Terbuka.

Ketika Williams menerima cek hadiah pertama, ia didampingi Navratilova dan Evert, yang menyerahkan gelang emas Tiffany 18 karat, sebagai anggota baru dalam klub grand slam.

Dalam daftar pemenang grand slam terbanyak, Margaret Court berada di puncak dengan jumlah kemenangan 24 diikuti Steffi Graf (22) dan Helen Wills Moody (19).

Salah satu hal paling sulit dalam pertandingan itu bagi Williams, kelihatannya, karena ia harus mengalahkan pemain yang disebutnya sebagai teman terbaiknya.

Williams dan Wozniacki berlibur bersama-sama musim panas ini dan pemain nomor satu dunia itu mengatakan bahwa ia berlatih bersama pemain Denmark itu setiap hari.

Tapi begitu pertandingan dimulai, Williams, yang juga selalu berhadapan dengan saudaranya, Venus, kali juga harus menunjukkan bahwa tidak ada lagi arti persahabatan di lapangan, karena ia harus menekan permainan lawannya yang berusia 24 tahun itu.

Permainan antara petenis nomor satu dan mantan pemain nomor satu dunia itu amat menarik di lapangan, terutama pada set pertama yang diwarnai dengan terjadinya break point lima kali berurutan.(WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014