Negara (Antara Bali) - Ratusan warga di Dusun Kaleran, Desa Yehembang, Kabupaten Jembrana, terpaksa mengkonsumsi air dari saluran irigasi, karena air dari PDAM tidak mengalir.

"Semua warga di dusun ini pelanggan PDAM, tapi sudah sekitar satu bulan terakhir tidak mengalir. Kami terpaksa mengambil air dari saluran irigasi," kata Made Sudar, salah seorang warga setempat, Rabu.

Menurutnya, untuk mengambil air di saluran irigasi, warga harus menempuh jarak sekitar satu kilometer baik dengan berjalan kaki, maupun sepeda motor.

Ia mengatakan, air tersebut digunakan warga untuk mandi, mencuci serta memasak, namun tidak untuk air minum, karena warga membeli air mineral.

"Untuk kebutuhan air bersih, kami sangat tergantung pada PDAM. Kondisi seperti ini sering terjadi, padahal kami rutin membayar tagihan. Kalau saatnya membayar, petugas PDAM rajin datang kesini, tapi saat giliran pelayanan macet seperti ini, mereka menghilang," ujarnya.

Direktur PDAM Tirta Amertha Jati Jembrana, Ida Bagus Kerta Negara saat dikonfirmasi mengatakan, tersendatnya suplai air ke dusun tersebut disebabkan musim kemarau, yang menyebabkan debit sumber air turun 60 persen.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014