Denpasar (Antara Bali) - Bali menghasilkan devisa sebesar 3,84 juta dolar AS dari ekspor kerajinan berbahan baku kulit selama lima bulan periode Januari-Mei 2014, meningkat tipis hanya 0,59 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 3,82 juta dolar AS.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Kamis, mencatat realisasi perdagangan luar negeri, khusus kerajinan kulit dari segi volume merosot 53,08 persen dari 2,78 juta unit pada lima bulan pertama 2013 menjadi hanya 1,30 juta unit dalam kurun waktu yang sama 2014.

Andil kerajinan kulit hanya 1,79 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 215,04 juta dolar AS selama lima bulan pertama 2014, berkurang 0,87 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 216,92 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menjelaskan, hasil industri kerajinan skala rumah tangga itu paling banyak diserap pasaran Jepang yakni 21,91 persen.

Setelah Jepang disusul pasaran Singapura menampung 19,94 persen, Australia 2,62 persen, Amerika Serikat 4,12 persen, Thailand 1,48 persen, Jerman 4,21 persen, Hong Kong 0,20 persen, Perancis 3,85 persen,, Spanyol 1,65 persen dan 31,88 persen sisanya diserap sejumlah negara lainnya.

Hasil kerajinan berbahan baku kulit antara lain berupa sepatu, sandal untuk pria dan wanita yang dibuat dengan desain yang unik dan menarik sehingga sangat disenangi konsumen luar negeri.

Selain itu juga aneka jenis tas untuk pria dan wanita dari semua golongan umur. Kerajinan dari bahan baku kulit itu juga berupa ikat pinggang dan jaket.

Perajin Bali sangat kreatif memproduksi aneka jenis cindera mata bernilai seni unik dengan harga yang terjangkau sebagian besar pelancong dalam negeri maupun turis asing yang berlibur ke Bali.

Namun matadagangan itu juga dipersiapkan untuk ekspor, karena tidak jarang wisatawan asing yang berliburan ke Bali memesan dalam jumlah banyak, yang tidak tertutup kemungkinan kembali dijual di negaranya.

Karena wisatawan yang datang ke Bali selain untuk berlibur juga memanfaatkan peluang itu untuk bisnis. Kondisi yang demikian itu secara tidak langsung juga memberikan keuntungan kepada Bali. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014