Negara (Antara Bali) - Formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk Kabupaten Jembrana, Bali, belum turun dari Kementerian PAN dan RB, meskipun pendaftaran secara online sudah mulai dibuka pemerintah pusat.

"Keputusan formasi CPNS yang dituangkan dalam surat resmi dari Kementerian PAN dan RB, belum kami terima, sehingga belum ada kejelasan soal formasi bagi Jembrana," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jembrana, I Wayan Gorim, di Negara, Jumat.

Ia mengaku, hari Selasa (20/8) lalu, bersama Sekkab Jembrana, I Gede Gunadnya dipanggil ke Jakarta untuk mengikuti rapat koordinasi dengan Kementerian PAN dan RB serta Badan Kepegawaian Nasional, namun belum ada keputusan kapan pendaftaran untuk CPNS pemerintah daerah bisa dilakukan.

Karena belum ada surat resmi tersebut, pihaknya tidak bisa memberikan informasi kepada masyarakat, terkait rekrutmen CPNS termasuk formasi yang dibuka.

"Pendaftaran yang dibuka secara online sekarang masih untuk instansi pusat, sementara untuk pemerintah daerah belum karena formasinya belum ditetapkan lewat surat resmi," ujarnya.

Meskipun beberapa waktu lalu, Kementerian PAN dan RB mengatakan, Jembrana dapat jatah rekrutmen 53 CPNS, namun hal tersebut juga belum bisa dipastikan, karena belum berbentuk surat keputusan.

"Formasi detailnya rekrutmen CPNS tersebut untuk pegawai apa saja, juga belum kami terima. Sementara ini, kami hanya bisa menunggu perintah selanjutnya dari pemerintah pusat," katanya.

Ia berharap, pendaftaran CPNS untuk Kabupaten Jembrana bisa secepatnya dilakukan, apalagi daerah ini kekurangan pegawai cukup banyak yaitu 1.898 orang, yang sebagian besar guru sekolah dasar.

Agar bisa menutup kekurangan tersebut, menurutnya, Bupati I Putu Artha sudah bersurat ke Menteri PAN dan RB, untuk minta tambahan formasi CPNS, karena jatah 53 orang dianggap masih jauh dari kebutuhan daerah ini.

Ia mengungkapkan, dari pendataan, Jembrana kekurangan guru sebanyak 678 orang, dimana setiap sekolah dasar membutuhkan tambahan empat orang guru.

"Jumlah guru SD yang pensiun setiap tahun cukup banyak, karena tidak diimbangi dengan rekrutmen yang baru, sehingga terjadi banyak kekurangan," katanya.

Tambahan guru untuk SMK Negeri Kesehatan di Kecamatan Melaya dan SMK Negeri Pariwisata di Kecamatan Pekutatan, menurutnya, juga dibutuhkan karena dua sekolah tersebut baru berdiri.

Selain guru, ia mengatakan, pihaknya juga kekurangan tenaga kesehatan sebanyak 496 orang, serta beberapa macam tenaga teknis khususnya bidang teknologi informasi sebanyak 724 orang. (WDY)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014