Denpasar (Antara Bali) - Bali meraup devisa sebesar 3,12 juta dolar AS dari ekspor kerajinan berbahan baku rotan selama lima bulan periode Januari-Mei 2014, naik sebesar 618,80 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 434.735,24 dolar.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Kamis mencatat, realisasi ekspor jenis-jenis kerajinan dari bahan rotan dari segi volume meningkat 118,63 persen dari 40.412 unit selama lima bulan pertama 2013 menjadi 88.353 unit kurun waktu yang sama tahun 2014.

Meskipun mengalami peningkatan signifikan, baik dari segi volume maupun perolehan devisa, andilnya masih relatif kecil hanya 1,45 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 215,04 juta dolar AS.

Perajin dan seniman Bali mengolah rotan itu menjadi matadagangan ekspor dengan sentuhan seni antara lain berbentuk kursi, lemari, perabot rumah tangga, tempat tidur dan aneka jenis cindera mata yang unik dan menarik lainnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menjelaskan, hasil kerajinan rotan yang menonjolkan unsur seni itu paling banyak diserap pasaran Jepang 22,98 persen menyusul Amerika Serikat 17,88 persen.

Selain itu juga diserap pasaran Singapura 1,11 persen, Prancis 7,21 persen, Australia 5,79 persen, Italia 5,08 persen, Inggris 4,64 persen, Spanyol 5,74 persen dan Jerman 3,79 persen.

Sedangkan sisanya 25,79 persen diserap oleh berbagai negara lainnya di belahan dunia berkat komoditas tersebut mampu bersaing di pasaran ekspor.

Bali tidak memiliki kebun atau hutan yang memproduksi rotan, namun bahan baku untuk pembuatan berbagai jenis matadagangan dan aneka jenis cindera mata itu sepenuhnya mendatangkan dari Sulawesi, Kalimantan maupun Papua.

Perajin Bali juga memanfaatkan rotan itu untuk membuat aneka jenis cindera mata antara lain tas yang dikombinasikan dengan kulit sehingga mampu menambah perolehan devisa.

Kerajinan berbahan baku rotan merupakan salah satu dari 17 jenis kerajinan Bali yang menembus pasaran luar negeri. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014