Denpasar (Antara Bali) - Anggota Komisi III DPRD Bali Wayan Tagel Arjana mengatakan pembangunan Rumah Sakit Pratama di kabupaten di Pulau Dewata sudah sangat mendesak dalam upaya memberikan pelayanan prima.

"Pembangunan Rumah Sakit Pratama sudah sangat diperlukan di kabupaten di Bali, sebab beberapa masyarakat di kabupaten tertentu, seperti warga di Kecamatan Nusa Penida untuk ke RSUD Klungkung harus menyeberangi laut," katanya di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan jika itu dibangun di Kecamatan Nusa Penida maka pasien yang dalam keadaan darurat akan bisa dibantu atau ditanggulangi di Rumah Sakit Pratama tersebut.

"Pemerintah Provinsi Bali saat ini sudah terus berupaya agar bisa membangun gedung Rumah Sakit Pratama itu, sehingga semua warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan ada tiga proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama yang kini sedang direncanakan Pemprov Bali untuk melayani masyarakat dibidang kesehatan, terutama untuk layanan rawat inap yang lebih tinggi dari puskesmas.

Ketiga Rumah Sakit Pratama yang direncanakan itu adalah RS Pratama di Desa Tianyar Barat, Kubu, Kabupaten Karangasem, di Desa Tangguwisia, Seririt (Buleleng) dan di Desa Peed, Nusa Penida (Klungkung).

Gubernur Mangku Pastika menjelaskan sementara ini pembangunan fisik di RS Pratama di Karangasem yang sudah jalan, karena didanai memakai APBD Provinsi Bali 2014. Sementara dua RS Pratama lainnya yaitu di Seririt (Buleleng) dan Nusa Penida (Klungkung) belum terwujud karena hingga sekarang anggaran dari APBN belum turun.

"Minimal Nusa Penida harus bisa. Tinggal pelaksanaan, karena gambar kerja detail (DED), studi kelayakan (FS) sudah ada. Berharap tahun 2015 sudah bisa dimulai itu pembangunannya. Per rumah sakit kami anggaran Rp20 miliar dengan dana APBD kalau dana APBN tidak cair," ujarnya.

Berdasarkan laporan Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Bali dr Ketut Suarjaya, bahwa Pemprov Bali tahun 2014 menyalurkan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada kabupaten untuk proyek fisik pembangunan gedung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Masing-masing dana BKK untuk di RSUD Buleleng Rp15 miliar untuk pekerjaan fisik Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hanya saja untuk proyek fisik di Buleleng ini akan jadi proyek luncuran di Tahun 2015.

"Karena waktu pelaksanaan pekerjaan hanya pendek (210 hari) dan rekanan belum siap. Sehingga lelang pekerjaan akan dilaksanakan awal Tahun 2015," kata Suarjaya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014