Jakarta (Antara Bali) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
memulai pembangunan gedung-gedung pemerintahan ramah lingkungan dengan
struktur bangunan vertikal atau "high rise" sehingga meminimalisir
penggunaan lahan untuk bangunan dan memperbanyak lahan untuk ruang
terbuka hijau (RTH).
Jokowi ingin gedung perkantoran pemerintahan yang hanya terdiri dari satu atau dua lantai digabung menjadi satu gedung.
Program itu dimulai dengan peresmian pengecoran pertama atau "topping off" Gedung dinas Teknis Jatibaru, Jakarta Pusat, Kamis. Nantinya gedung itu menampung enam kantor Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) antara lain Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Perhubungan, Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B), Dinas Perindustrian dan Energi, Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kanwil DKI Jakarta serta Dinas Perumahan Dan Gedung Pemda DKI Jakarta.
Sebelumnya, keenam kantor tersebut memakan lahan hingga 3,5 hektare. Kini, bangunan baru gedung dinas teknis hanya menempati lahan seluas19.720 meter persegi. Sisa dari lahan akan dibuat RTH dan sumur resapan.
Selain itu Jokowi menginginkan adanya sistem pengelolaan air.
"Setelah ini, kalau ada gedung yang lain yang tidak digunakan segera diruntuhkan saja dan dijadikan ruang terbuka hijau. Runtuh langsung kerjakan, jangan nunggu-nunggu," kata Jokowi dalam peresmian "topping off" Gedung Dinas Teknis Jatibaru, Jakarta Pusat, Kamis.
Selain itu, jalanan di kompleks perkantoran diharapkan tidak diaspal, tapi menggunakan paving agar bisa menyerap air.
"Kita ingin beri contoh ke gedung-gedung lain, kita pakai paving blok dan sumur resapan dalam. Kita beri contoh agar gedung yang lain bisa ke arah situ," katanya.
Ditargetkan, hingga akhir tahun akan selesai satu menara terdiri dari 16 lantai yang akan dihuni tiga SKPD yakni Dinas PU, P2B, dan Dinas Perhubungan.
Sementara satu tower berikutnya akan dibangun untuk SKPD lain.
"Saya hanya titip sedikit saja, ini gedungnya sudah hampir selesai dan pembangunan cepat sekali. Saya lihat secara kualitas Hutama Karya sampai detik ini sih bagus," kata Jokowi mengomentari pembangunan gedung saat meninjau bangunan.
Bukan hanya gedung perkantoran yang dibuat "high rise" di DKI Jakarta, untuk memperbanyak RTH, kini rumah susun juga dibangun vertikal guna mengurangi padatnya bangunan di DKI. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Jokowi ingin gedung perkantoran pemerintahan yang hanya terdiri dari satu atau dua lantai digabung menjadi satu gedung.
Program itu dimulai dengan peresmian pengecoran pertama atau "topping off" Gedung dinas Teknis Jatibaru, Jakarta Pusat, Kamis. Nantinya gedung itu menampung enam kantor Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) antara lain Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Perhubungan, Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B), Dinas Perindustrian dan Energi, Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kanwil DKI Jakarta serta Dinas Perumahan Dan Gedung Pemda DKI Jakarta.
Sebelumnya, keenam kantor tersebut memakan lahan hingga 3,5 hektare. Kini, bangunan baru gedung dinas teknis hanya menempati lahan seluas19.720 meter persegi. Sisa dari lahan akan dibuat RTH dan sumur resapan.
Selain itu Jokowi menginginkan adanya sistem pengelolaan air.
"Setelah ini, kalau ada gedung yang lain yang tidak digunakan segera diruntuhkan saja dan dijadikan ruang terbuka hijau. Runtuh langsung kerjakan, jangan nunggu-nunggu," kata Jokowi dalam peresmian "topping off" Gedung Dinas Teknis Jatibaru, Jakarta Pusat, Kamis.
Selain itu, jalanan di kompleks perkantoran diharapkan tidak diaspal, tapi menggunakan paving agar bisa menyerap air.
"Kita ingin beri contoh ke gedung-gedung lain, kita pakai paving blok dan sumur resapan dalam. Kita beri contoh agar gedung yang lain bisa ke arah situ," katanya.
Ditargetkan, hingga akhir tahun akan selesai satu menara terdiri dari 16 lantai yang akan dihuni tiga SKPD yakni Dinas PU, P2B, dan Dinas Perhubungan.
Sementara satu tower berikutnya akan dibangun untuk SKPD lain.
"Saya hanya titip sedikit saja, ini gedungnya sudah hampir selesai dan pembangunan cepat sekali. Saya lihat secara kualitas Hutama Karya sampai detik ini sih bagus," kata Jokowi mengomentari pembangunan gedung saat meninjau bangunan.
Bukan hanya gedung perkantoran yang dibuat "high rise" di DKI Jakarta, untuk memperbanyak RTH, kini rumah susun juga dibangun vertikal guna mengurangi padatnya bangunan di DKI. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014