Jakarta (Antara Bali) - Hujan meteor tahunan Perseid akan terjadi mulai
malam ini hingga lusa, 11--13 Agustus, demikian dilansir NASA di laman
resminya, Senin.
Pada malam tanggal 12--13 Agustus, hujan meteor Perseid tahunan akan mencapai puncaknya di langit di atas bumi. Meskipun bulan purnama akan membuat meteor redup, hal ini masih menjadi pertunjukan yang bagus untuk hujan meteor di langit.
Pada puncaknya diperkirakan sekitar 30--40 meteor terlihat setiap jam. Sebagian besar dunia dapat melihat Perseid setiap saat setelah benar-benar gelap hingga klimaksnya dua jam sebelum fajar.
Perseids telah diamati selama kurang lebih 2.000 tahun dan berhubungan dengan komet Swift-Tuttle, yang mengorbit matahari sekali setiap 133 tahun.
Setiap tahun pada bulan Agustus, Bumi melewati puing-puing komet. Puing - puing komet tersebut terdiri dari es dan debu tua, lebih dari 1.000 tahun, terbakar di atmosfer bumi untuk menciptakan salah satu hujan meteor terbaik tahun ini.
Perseids dapat dilihat di seluruh langit, namun peluang melihat terbaik berada di belahan bumi utara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Pada malam tanggal 12--13 Agustus, hujan meteor Perseid tahunan akan mencapai puncaknya di langit di atas bumi. Meskipun bulan purnama akan membuat meteor redup, hal ini masih menjadi pertunjukan yang bagus untuk hujan meteor di langit.
Pada puncaknya diperkirakan sekitar 30--40 meteor terlihat setiap jam. Sebagian besar dunia dapat melihat Perseid setiap saat setelah benar-benar gelap hingga klimaksnya dua jam sebelum fajar.
Perseids telah diamati selama kurang lebih 2.000 tahun dan berhubungan dengan komet Swift-Tuttle, yang mengorbit matahari sekali setiap 133 tahun.
Setiap tahun pada bulan Agustus, Bumi melewati puing-puing komet. Puing - puing komet tersebut terdiri dari es dan debu tua, lebih dari 1.000 tahun, terbakar di atmosfer bumi untuk menciptakan salah satu hujan meteor terbaik tahun ini.
Perseids dapat dilihat di seluruh langit, namun peluang melihat terbaik berada di belahan bumi utara. (WDY)
Penerjemah: Arindra Meodia
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014