Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, akan mengawasi setiap pergerakan di masyarakat, termasuk berkembangan organisasi radikal seperti "Negara Islam Irak dan Suriah" (ISIS).

"Kami akan awasi perkembangan organisasi yang radikal agar tidak masuk Denpasar dan Bali," kata Kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Polisi Djoko Hariutomo di Denpasar, Jumat.

Dia menjelaskan bahwa unsur kepolisian seperti peran intelijen akan dioptimalkan untuk mengawasi keberadaan organisasi radikal, termasuk apabila ada gerakan ISIS di Denpasar.

Namun ia memastikan bahwa ISIS tidak ada pergerakan di wilayah hukum Denpasar.

Menurut dia, keberadaan organisasi yang dianggap radikal selama ini dapat meresahkan situasi dan kondisi masyarakat dan mengancam keamanan negara.

Untuk itu pihaknya meminta kepada masyarakat untuk ikut mengawasi apabila menemukan adanya hal yang mencurigakan terkait organisasi yang radikal.

Polresta Denpasar, lanjut dia, akan menjalin komunikasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut menyosialisasikan bahaya organisasi radikal seperti organisasi "Islamic State of Iraq and Syiria" (ISIS).

Pemerintah Indonesia sendiri melarang setiap warga negara untuk ikut bergabung atau mendukung keberadaan ISIS yang dianggap mengancam keamanan negara karena mengandung paham radikal dan kekerasan.

Keberadaan ISIS mencuat ke publik saat sejumlah video berisi ajakan dan dukungan terhadap ISIS beredar di situs berbagi video "Youtube" yang disampaikan oleh seseorang yang diduga warga negara Indonesia. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014