Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Provinsi Bali Cokorda Gede Asmara Putra Sukawati mendesak Pemerintah Kabupaten Gianyar menertibkan lahan parkir di objek wisata Ubud untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas.

"Pemerintah Kabupaten Gianyar harus mulai saat ini harus melakukan penataan parkir bagi kendaraan wisatawan di Ubud yang semakin hari semakin banyak di kawasan itu," katanya di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, perlu dicarikan jalan keluar dalam menampung kendaraan pengangkut wisatawan yang berkunjung ke kampung seni di Kabupaten Gianyar itu. Jika tidak ada perencanaan mulai sekarang, maka lima tahun ke depan masalah lalu lintas akan mengalami kemacetan total.

"Kita harus belajar dari pengalaman objek wisata di Kuta, ketika wisatawan membeludak arus lalu lintas di sana macet, padahal diantisipasi dengan `shuttle bus` di sentral parkir. Namun karena parkir kendaraan di sepanjang Jalan Pantai Kuta tidak bisa dipindahkan maka kemacetan juga tak bisa dihindari," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah daerah harus segera mencarikan solusi terkait penataan parkir di kawasan wisaat Ubud, sehingga wisatawan domestik maupun mancanegara merasa nyaman berkunjung ke kawasan wisata tersebut.

"Permasalahan parkir tidak bisa dianggap sepele, sebab volume kendaraan yang dimiliki warga setiap tahun terjadi peningkatan, sehingga arus lalu lintas pun semakin padat," ucap politikus Partai Demokrat.

Cok Asmara Putra menambahkan bahwa untuk pembukaan jalan baru di Bali sangat sulit, karena dipengaruhi faktor sulitnya pembebasan lahan dan harga tanah di Pulau Dewata terus meningkat.

"Berbagai faktor juga mempengaruhi terjadinya kemacetan di Bali. Selain sulitnya mencari lahan parkir di kawasan wisata, seperti di Ubud. Namun jika ada lahan parkir milik pribadi diharapkan harus mematuhi aturan," katanya.

Memang ada wacana ada parkir bertingkat atau susun, kata dia, tetapi harus memenuhi aturan yang telah ada, seperti parkir bertingkat bawah tanah.

"Bila parkir bawah tanah bisa diterapkan di Bali, itu akan lebih baik. Sebab bisa menampung lebih banyak dan tidak mengganggu pemandangan alam Pulau Dewata, katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014