Makassar (Antara Bali) - Kapal Motor Isabella yang mengangkut 51 penumpang terbalik di sekitar Pulau Batu dan Pulau Panjang, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, menyebabkan empat orang meninggal dunia.
Kapolres Selayar AKBP Moh Hidayat yang dihubungi melalui telepon genggamnya di Selayar, Jumat, mengatakan bahwa KM Isabella terbalik karena tingginya ombak di perairan Selayar.
"Sampai hari ini pun ketinggian ombak itu sampai 7 meter. Sebelumnya, sudah ada larangan melaut. Akan tetapi, warga yang tinggal di pulau sudah terbiasa dengan ombak tinggi," ujarnya.
Dia mengatakan, insiden kecelakaan laut itu terjadi pada hari Rabu (30/7). Kapal Motor (KM) Isabella dengan menggunakan mesin Jiandong 24 PK sebanyak dua unit itu mengangkut penumpang sebanyak 51 orang dari Pulau Lambego tujuan Pulau Kayuadi.
Dalam perjalanannya itu, KM Iiabella yang melintasi Pulau Batu dan Pulau Panjang tiba-tiba terbalik di tengah laut dan menenggelamkan semua penumpangnya, termasuk sang nakhoda Muh Tahir warga Desa Komba-komba.
Hidayat mengatakan, setelah terbalik, kapal yang terbawa arus gelombang itu tersangkut di karang Bone Siala, Desa Ujung, Kecamatan Pasimasunggu Timur (Pastim).
"Jadi, setelah kapalnya terbalik, semua penumpang berusaha menyelamatkan diri dan beberapa di antaranya pada malam itu ditemukan selamat dan empat dinyatakan meninggal dunia. Namun, hanya satu jenazah yang ditemukan," katanya.
Mantan Kasat Lantas Polrestabes Makassar itu menjelaskan, dari 51 orang penumpang, empat meninggal dunia, tiga orang berhasil selamat, dan empat orang lainnya masih dalam pencarian.
Jenazah yang ditemukan itu, Hatijah dan jenazahnya langsung dievakuasi ke Puskesmas Ujung, sementara tiga jenazah lainnya masih dicari, yakni Darna (32), Sari (75), dan Suwarni (30).
Selain jenazah yang ditemukan itu masih ada empat penumpang lainnya yang masih dalam pencarian, yakni Syamsir (4), Anti (13) Alia (6), dan Fajriati. Keempat warga itu masih dalam pencarian serta tiga jenazah lainnya.
Regu pencari dan penyelamat (SAR) gabungan yang melakukan pencarian hingga Kamis (31/7) malam belum menemukan empat orang penumpang lainnya yang diduga terbawa arus.
"Kami masih melakukan pencarian terhadap empat orang penumpang lainnya, sementara yang selamat sudah mendapatkan perawatan," ucapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Kapolres Selayar AKBP Moh Hidayat yang dihubungi melalui telepon genggamnya di Selayar, Jumat, mengatakan bahwa KM Isabella terbalik karena tingginya ombak di perairan Selayar.
"Sampai hari ini pun ketinggian ombak itu sampai 7 meter. Sebelumnya, sudah ada larangan melaut. Akan tetapi, warga yang tinggal di pulau sudah terbiasa dengan ombak tinggi," ujarnya.
Dia mengatakan, insiden kecelakaan laut itu terjadi pada hari Rabu (30/7). Kapal Motor (KM) Isabella dengan menggunakan mesin Jiandong 24 PK sebanyak dua unit itu mengangkut penumpang sebanyak 51 orang dari Pulau Lambego tujuan Pulau Kayuadi.
Dalam perjalanannya itu, KM Iiabella yang melintasi Pulau Batu dan Pulau Panjang tiba-tiba terbalik di tengah laut dan menenggelamkan semua penumpangnya, termasuk sang nakhoda Muh Tahir warga Desa Komba-komba.
Hidayat mengatakan, setelah terbalik, kapal yang terbawa arus gelombang itu tersangkut di karang Bone Siala, Desa Ujung, Kecamatan Pasimasunggu Timur (Pastim).
"Jadi, setelah kapalnya terbalik, semua penumpang berusaha menyelamatkan diri dan beberapa di antaranya pada malam itu ditemukan selamat dan empat dinyatakan meninggal dunia. Namun, hanya satu jenazah yang ditemukan," katanya.
Mantan Kasat Lantas Polrestabes Makassar itu menjelaskan, dari 51 orang penumpang, empat meninggal dunia, tiga orang berhasil selamat, dan empat orang lainnya masih dalam pencarian.
Jenazah yang ditemukan itu, Hatijah dan jenazahnya langsung dievakuasi ke Puskesmas Ujung, sementara tiga jenazah lainnya masih dicari, yakni Darna (32), Sari (75), dan Suwarni (30).
Selain jenazah yang ditemukan itu masih ada empat penumpang lainnya yang masih dalam pencarian, yakni Syamsir (4), Anti (13) Alia (6), dan Fajriati. Keempat warga itu masih dalam pencarian serta tiga jenazah lainnya.
Regu pencari dan penyelamat (SAR) gabungan yang melakukan pencarian hingga Kamis (31/7) malam belum menemukan empat orang penumpang lainnya yang diduga terbawa arus.
"Kami masih melakukan pencarian terhadap empat orang penumpang lainnya, sementara yang selamat sudah mendapatkan perawatan," ucapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014