Denpasar (Antara Bali) - Badan Pusat Statistik (BPS) Bali memprediksikan produksi kedelai di daerah ini tahun 2014 mengalami penurunan 5,33 persen dibandingkan produksi tahun sebelumnya.

"Berkurangnya produksi kedelai itu sebagai akibat berkurangnya luas panen yang mencapai 299 hektare," kata Kepala BPS Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, kondisi itu juga sebagai akibat menurunnya produktivitas per satuan hektare 0,15 kwintal atau 1,13 persen. Berkurangnya luas panen sebagai akibat menurunnya minat petani menanam kedelai.

Selain itu adanya penundaan tanam di wilayah potensi kedelai di Kabupaten Klungkung akibat adanya pembangunan perbaikan irigasi.

Panasunan Siregar menambahkan, angka tetap produksi kedelai di Bali selama 2013 juga mengalami penurunan sebesar 777 ton biji kering atau 9,46 persen dibandingkan produksi tahun sebelumnya.

Luas tanaman kedelai berkurang 739 hektare (11,65 persen), terutama pada subround I (Januari-April) dan subround III (September-Desember) 2013. Berkurangnya produksi kedelai tu antara lain dipicu menurunnya volume program bantuan langsung benih unggul dari pemerintah pusat dan daerah serta harga yang belum menjanjikan.

Realisasi kedelai selama subround I-2013 periode Januari-April merosot 220 ton atau 22,61 persen sebagai akibat sisa tanaman tahunan sebelumnya berkurang.

Sedangkan pada subround II-2013 periode Mei-Agustus mengalami peningkatan sebesar 4.467 ton atau 12,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun ketika memasuki subround III-2013 periode September-Desember kembali menurun 1.024 ton atau 28,83 persen.

Kepala Dinas Pertaninan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardana dalam kesempatan terpisah menambahkan, pihaknya mempunyai sasaran untuk mampu memproduksi 9.484 ton biji kedelai tahun 2014, meningkat 27,59 persen dari produksi tahun 2013 yang tercatat 7.433 ton. (ADT)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014