Denpasar (Antara Bali) - Mayat seorang turis diduga asal Selandia Baru, masih terlantar di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, dan menyisakan misteri, selain belum diketahui penyebab meninggalnya, juga belum ada pihak yang mengenalinya.

"Mayat korban masih disimpan di ruang pendingin, menunggu pihak keluarga untuk mengambilnya," kata Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Sanglah, Denpasar dr Dudut Rustyadi, di Denpasar, Jumat.

Seperti diketahui korban ditemukan dengan kondisi mengenaskan ditandai dengan tubuhnya yang terlihat membengkak serta adanya beberapa luka di beberapa anggota tubuhnya.

Korban ditemukan pada Selasa (27/7) oleh seorang warga di sekitar Pantai Pecatu, Kabupaten Badung. sekitar pukul 09.00 Wita.

Warga yang kaget segera menghubungi petugas kepolisian setempat dan langsung jasadnya dievakuasi ke rumah sakit.

Kasus kematian turis tersebut hingga kini masih dalam penyelidikan pihak Polair Polda Bali dan sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari otoritas kepolisian.

Namun petugas terus berusaha mengungkap identitas pria malang tersebut dengan melakukan pencocokan data data yang dimiliki dengan informasi lainnya yang didapat di lapangan.

Polisi telah mencocokkan antara foto yang bersangkutan dan mayatnya. Sebelumnya mayat tersebut diberi label Mr X, namun belakangan diduga mayat tersebut bernama Lucas Jordan Robert  asal Selandia Baru, hanya saja masih terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara foto pria yang diduga Lucas dengan mayat tersebut.

"Perbedaan itu terdapat pada dagu, muka dan potongan rambutnya. Dalam foto korban memiliki rambut panjang, tapi setelah meninggal kok rambutnya pendek tertata," kata seorang petugas Polair Benoa di rumah sakit.

Mayat itu masih disimpan di rumah sakit dan belum bisa diperoleh informasi terkait keberadaanya selama berada di Pulau Dewata.

"Kami belum mengetahui informasi lebih jauh soal korban, di mana dia menginap, kerabat atau teman dekatnya juga belum ada yang melapor ke kepolisian," sambung dia.

Hingga kini tim medis belum melakukan otopsi terhadap tubuh korban. Pihak RSUP Sanglah berharap identitas korban dan penyebab kematiannya bisa segera diungkap. Dengan demikian jenazah itu bisa segera dikuburkan.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010