Kuta (Antara Bali) - Guna membantu mengatasi kemacetan arus lalu lintas yang hampir selalu terjadi di Jalan Raya Pantai Kuta, Bali, pembangunan Sahid Kuta Lifestyle Resort dilengkapi dua lantai parkir berkapasitas 1.000 unit mobil dan sepeda motor.
"Dalam perencanaan pembangunan, kami telah mengantisipasi permasalahan lalu lintas yang krodit itu. Bahkan juga akan kami buka akses jalan ke belakang tembus Gang Popies, sehingga bisa mengurangi kemacetan di pantai," kata Hariyadi B Sukamdani, Jumat.
Menjawab pertanyaan ANTARA sebelum peresmian dimulainya pembangunan "Beachwalk" dan The Sheraton Bali Kuta Resort di kompleks tersebut, dikatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan investasi untuk melengkapi berbagai fasilitas di pantai wisata internasional itu senilai Rp600 miliar.
Di area pusat belanja dan jalan-jalan yang langsung menghadap Pantai Kuta, disiapkan 200 ruangan bisnis untuk disewakan, yang pembangunannya ditargetkan selesai pertengahan 2011.
Sedangkan hotel berbintang lima dengan "brand" Sheraton, yang dirancang memiliki 200 kamar didukung berbagai fasilitas sesuai kelas sarana akomodasi tersebut, dijadwalkan rampung pembangunannya pada 2012.
Hariyadi menyebutkan bahwa Pantai Kuta masih sangat potensial untuk pengembangan bisnus sarana akomodasi dan berbagai fasilitas pariwisata lainnya, sehingga pihaknya tidak ragu-ragu untuk menanamkan investasi dalam jumlah besar.
Sementara Patrick Rendradjaja dari Indonesian Paradise Island yang menangani perencanaan pembangunan Sahid Kuta, menyatakan optimistis berbagai fasilitas yang akan melengkapi kebutuhan turisme tersebut bakal mampu mewujudkan daerah wisata yang lebih baik.
"Begitu orang mengkhawatirkan kemacetan arus lalu lintas kendaraan di Kuta, kami sudah mengantisipasi hal itu dengan menyediakan dua lantai parkir. Berbagai fasilitas yang kami bangun juga akan mengurangi konsentrasi wisatawan di lokasi tertentu," ujarnya.
Saat Hotel Sahid Kuta yang lama ditutup dan dibongkar untuk rencana membangun sarana akomodasi baru lengkap dengan pusat perbelanjaan, apartemen dan lainnya, banyak pihak di Bali sempat mengkhawatirkan masa depan Pantai Kuta.
Berbagai kalangan umumnya khawatir Jalan Raya Pantai Kuta dan akses menuju pantai yang telah tersohor di dunia itu bakal semakin krodit oleh melimpahnya arus kendaraan yang hanya bisa parkir di pinggir jalan.
Menanggapi hal itu, Patrick Rendrajaja yang mendampingi Hariyadi justru menyatakan pihaknya menjadi yang pertama dalam pembangunan sarana akomodasi maupun fasilitas lainnya yang disertai perencanaan pembangunan area parkir.
"Di sini kan belum ada pembangun hotel atau fasilitas lainnya dengan disertai penyediaan areal parkir. Kami yang pertama mewujudkan itu dengan kapasitas tidak tanggung-tanggung. Kalau semua menyediakan areal parkir, Kuta tidak akan macet," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010