Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah siswa Sekolah Pelita Bangsa, Kota Denpasar, mendoakan gurunya, Arnoud Huizen, yang menjadi korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH17.

Doa bersama itu diikuti oleh puluhan guru dan murid yang dilakukan secara Kristiani di dalam areal sekolahan di Jalan Mahendradatta, Denpasar, Senin.

Sejumlah siswa membawa lilin dan melakukan doa bersama kepada guru dan keluarganya yang menjadi korban peristiwa nahas tersebut.

Beberapa murid yang dekat dengan Arnoud Huizen terlihat sangat sedih dan menangis di saat membaca doa.

Jasmina, salah seorang murid Arnoud Huizen, mengaku sangat kehilangan sosok guru yang ramah dan disiplin itu.

"Saya sangat sedih ketika pertama kali mendengar informasi meninggalnya Mr Arnoud Huizen. Rasanya dada saya tertusuk ke dalam," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Guru Bahasa Inggris, Komang Ayu Setiawati, menyebutkan Arnoud Huizen tercatat sebagai guru sejak Desember 2013.

"Mr Arnoud Huizen sangat ramah, baik, dan disiplin sejak mulai mengajar di sekolah ini," ujarnya.

Ia mengaku kehilangan sosok guru yang sangat baik dan dekat dengan para murid-muridnya.

Arnoud Huizen menjadi korban dalam peristiwa nahas itu bersama istrinya, Yodricunda Theistiasih Titihalawa, dan anak semata wayangnya, Yelena Huizen.

Pesawat Malaysia Airlines jatuh di Ukraina yang diduga tertembak oleh kelompok separatis Pro-Rusia. Pesawat tersebut mengangkut 295 penumpang dan awak, sedangkan 16 di antaranya adalah warga negara Indonesia. (WRA) 

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014