Denpasar (Antara Bali) - Ratusan karya-karya unik dan menarik melalui fotografi, video seni, film, animasi dan game disuguhkan dalam pameran lintas perguruan tinggi seni se-Indonesia di Kampus Institut Seni Indonesia Denpasar.

Pameran yang mengusung tema "Jalan Menuju Media Kreatif, Penguatan Jati Bangsa Melalui Seni," tersebut serangkaian pelaksanaan Temu Nasional Asosiasi Dosen Seni Media Rekam Indonesia (ADSMRI) ke-5 berlangsung selama tiga hari, 18-20 Juli 2014 mulai Jumat.

Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Dr. I Gede Arya Sugiartha S.Kar M.Hum membuka pameran tersebut memberikan apresiasi atas kerja sama tersebut dalam memperingati Dies Natalis ke-11 ISI Denpasar dan Lustrum ke-30 ISI Yogyakarta.

Dalam pameran kali ini juga ikut serta ditampilkan karya-karya dosen Institut Negeri Malang, Jawa Timur, University of Western Australia (UWA) dan University Teknologi Mara (UTM).

Penampilan karya-karya seni yang berkualitas itu lintas perguruan tinggi seni di Indonesia itu sekaligus menjawab tantangan dan keberlanjutan pendidikan seni di Indonesia dalam membentuk manusia kreatif dan inovatif memasuki pasar kerja ASEAN (community) 2015.

Badan kerja sama perguruan tinggi seni Indonesia dan sejumlah perguruan tinggi penyelenggara bidang seni, baik di dalam maupun luar negeri dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Hal itu sangat penting karena pameran mampu memotivasi dalam berkarya seni untuk tampil menunjukkan eksistensi hasil peroses belajar kepada publik.

"Kreativitas berkesenian adalah dasar spirit kelahiran sebuah karya seni. Kemampuan berolah seni pada berbagai kesempatan sangat dibutuhkan untuk dapat lebih mengoktimalkan daya kreatif dan inovatif," ujar Arya Sugiartha.

Dekan Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI Yogyakarta Drs. Alexandri Luthfi R MS menambahkan, kreativitas dan kemampuan intektual yang dimiliki civitas akademika tercermin dari keberagaman karya seni yang diciptakan.

Karya seni media rekam yang dipamerkan dan ditayangkan terdiri atas karya fotografi seni, fotografi jurnalistik, fotografi komersial dan fotografi dokumenter. Sementara karya video meliputi karya video seni, dokumenter, film pendek, video musik dan video iklan layanan masyarakat.

Membangun eksistensi FSMR ISI Yogyakarta dengan karya-karyanya agar dapat dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luas telah dilaksanakan melalui program kerja sama melibatkan berbagai pihak.

Kegiatan itu termasuk dengan ISI Denpasar dengan harapan dapat saling bersinergi membangun dan memperjuangkan karya-karya seni, media rekam dalam skala nasional maupun internasional, ujar Alexandri Luthfi. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014