Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta membuka peragaan dan pementasan seni budaya bertajuk "Bali Mandara Mahalango" yang digelar untuk pertama kalinya di Taman Budaya Denpasar, Minggu.

"Kami berharap ajang ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Bali agar bersinergi dengan komponen terkait, untuk menumbuhkembangkan sikap profesionalisme, industri kreatif-inovatif berbasis seni dan budaya menuju Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera," katanya saat menyampaikan sambutan pada pembukaan acara tersebut.

Pementasan seni Bali Mandara Mahalango akan digelar selama sebulan penuh dari 13 Juli-13 Agustus 2014 di Taman Budaya, Denpasar. Setiap harinya akan diisi dengan dua pertunjukan seni serta di sekelilingnya akan ditampilkan berbagai jenis pameran kerajinan dan kuliner.

"Bali Mandara Mahalango sendiri memiliki arti dinamika seni budaya menuju kesejahteraan, kemajuan dan keagungan peradaban Bali yang menampilkan beragam kesenian pelestarian dan pengembangan, kreasi baru, kesenian kolosal dan peragaan busana serta pameran barang kerajinan seni," ujarnya.

Menurut dia, dibutuhkan komitmen yang tinggi dari semua pihak untuk merevitalisasi, melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali secara berkelanjutan.

Di sisi lain, Sudikerta mengimbau kepada pengelola Taman Budaya dan seluruh masyarakat Bali untuk bisa memanfaatkan tempat tersebut sebagai tempat untuk mengadakan kegiatan budaya sehingga memberi ruang bagi para seniman ataupun masyarakat luas untuk berkesenian.

"Taman Budaya juga bisa dimanfaatkan untuk yudisium, seminar-seminar ataupun kegiatan lainnya. Jika dimanfaatkan dengan baik, keberadaan Taman Budaya pun akan memberikan kontribusi bagi perekonomian Pemprov Bali," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia yang juga merupakan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Dr I Gede Arya Sugiartha menyampaikan bahwa Bali Mandara Mahalango ini merupakan aktualisasi komitmen Pemprov Bali yang masuk dalam 10 program unggulan Bali Mandara Jilid II.

Ia menambahkan makna tema "Mahalango" itu artinya program Bali Mandara ataupun kepemimpinan Bali Mandara bertekad menjadikan "lango atau "kelangoan" atau "kelangenan" sebagai salah satu kegiatan Bali Mandara yang pernah mengalami keemasan kesenian kejayaan pada masa pemerintahan Raja Bali Dalem Waturenggong.

"Jika kegiatan Bali Mandara bisa menghasilkan kesenian Bali yang Mahalango maka Bali akan kembali bisa mencapai masa keemasannya yang kedua dan itu terjadi saat kepemimpinan Bali Mandara. Kami harapkan semoga kegiatan ini memberikan kontribusi positif untuk pembangunan Bali Mandara," kata Arya Sugiartha.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Sekda Provinsi Bali, Cok Ngurah Pemayun beserta istri, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Para Rektor PTN dan PTS se-Bali, pada kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Bali, serta budayawan dan seniman. (WRA) 

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014