Tabanan (Antara Bali) - Tim SAR gabungan akhirnya secara resmi menghentikan operasi pencarian neyalan yang hilang dihantam ombak di Pantai Pasut, Kabupaten Tabanan, setelah selama tujuh hari tidak menemukan korban.

"Tepat pukul 18.00 Wita, pencarian terhadap korban resmi telah dihentikan," kata Kepala Seksi Operasional Basarnas Denpasar I Ketut Gde Ardana ketika dihubungi di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, langkah penghentian tersebut sudah sesuai dengan standar prosedur dan mekanisme upaya pencarian terhadap korban yang terkena musibah.

Terkait hal itu, pihaknya telah mengirim surat ke Basarnas berikut hasil kerja tim SAR sepanjang tujuh hari melakukan pencarian terhadap seorang korban yang belum ditemukan, yakni I Made Sandia. 

Pada pencarian hari terakhir Tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas, Polair dan Brimobda Polda Bali, tidak membuahkan hasil dan jasad warga Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, itu belum diketemukan.

Selema sepekan, petugas dan peralatan disiagakan di sekitar Pantai Pasut untuk melakukan pencarian, baik dengan penyisiran lewat darat maupun laut. Dengan penghentian operasi tersebut, mulai sore  semua personel dan peralatana ditarik kembali ke institusinya masing-masing.

"Kami saat ini tinggal melakukan pemantauan dan koordinasi dengan semua potensi SAR yang ada di daerah masing-masing," sebut dia.

Untuk itu, ia berharap kepada masyarakat luas jika melihat atau mengetahui keberadaan korban agar segera menginformasikan kepada petugas terdekat.

Sebelumnya seorang korban yang berhasil ditemukan tim SAR dalam kondisi tewas, yakni I Made Sudira Jumat (23/7) lalu sekitar 500 meter dari lokasi korban tenggelam. Korban akhirnya di-aben di Setra Desa Pasut, pada Selasa (27/7).

Kapolsek Kerambitan AKP Gede Wali menambahkan, meski secara resmi pencarian dihentikan, namun tetap pihaknya terus memantau setiap perkembangan dan informasi terkait keberadaan korban yang belum diketemukan.

Seperti diberitakan, satu dari dua nelayan yang sempat menghilang tenggelam dihantam ombak Pantai Pasut, Made Sudira (45), ditemukan mengapung di atas permukaan air laut, dalam kondisi tidak bernyawa, Jumat (23/7) petang.

Hingga pencarian hari ketujuh berakhir, seorang nelayan lainnya yakni, I Made Sandia belum juga ditemukan. Kedua korban tercatat sebagai anggota Kelompok Segara Nadi 2 Desa Tibubiu, saat itu nekat melaut untuk memasang bubu atau alat perangkap ikan, meskipun ketinggian ombak diperkirakan mencapai dua meter.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010