Jakarta (Antara Bali) - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberangkatkan Tim "Simpathy Of Solidarity" (SOS) Palestina seusai Shalat Jumat, 11 Juli 2014 di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Presiden ACT Ahyudin dalam siaran pers di Jakarta, Jumat mengatakan tim terdiri dari tenaga medis dan logistik yang akan mengirim bantuan ke Gaza City serta anggota tim diminta membuat surat wasiat untuk keluarganya.
"Bagaimanapun keberangkatan tim kemanusiaan ini berisiko, karena masuk ke wilayah yang sedang terjadi perang," katanya.
Dia mengatakan tim yang dipimpin oleh Andhika Purbo Swasono itu membawa bantuan dari masyarakat Indonesia, berupa paket pangan, peralatan medis dan obat-obatan, dan energi (alat pembangkit listrik dan bahan bakarnya) karena terputusnya listrik di Gaza akibat serangan Zionis Israel.
Ahyudin menegaskan pembebasan Palestina wajib bagi bangsa-bangsa di dunia yang peduli dengan tragedi kemanusiaan yang kembali terjadi atas bangsa Palestina di bulan suci Ramadhan ini.
"Oleh karena itu, dunia harus segera merespons untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman agresor Israel," katanya.
Bagi umat Islam, lanjut dia, isu Palestina bisa dimanfaatkan untuk menambah keridhoan Allah Subhanahu wataala dengan cara mencurahkan perhatian dan bantuan, dalam bentuk apapun, kepada Palestina.
"Insya Allah, semulia-mulianya infak, sedekah, dan zakat serta doa-doa umat Islam pada hari ini, salah satunya adalah membantu keselamatan saudara-saudara kita di Palestina. Musibah yang terjadi dan menimpa Palestina pada hari ini adalah skenario Allah juga," katanya.
Dia menambahkan umat Islam harus segera merespona ini dengan sebaik-baik sikap, yakni menunjukkan kepedulian sebagai hamba kepada hamba-Nya yang sedang terkena musibah kemanusiaan di Palestina.
"Insya Allah, isu Palestina juga bisa menjadi ukuran apakah di titik akhir kita berpuasa, apakah kita telah memenangkan Ramadhan atau tidak," ujarnya.
Ahyudin juga berharap isu Palestina bisa menyatukan umat Islam dan menyadarkan bahwa di tengah hiruk pikuk dunia, seperti Pilpres Indonesia, atau Piala Dunia, ada hal yang lebih urgen yang harus direspons.
Berdasarkan laporan aktivis Indonesia untuk Palestina Abdillah Onim, Zionis Israel telah menjatuhkan tak kurang dari 447 roket di atas kota Gaza, 374 serangan udara, menjatuhkan 34 bom marine.
Akibat serangan itu, 111 rumah yang menjadi target 17 rumah rata dengan tanah, 95 alami kerusakan parah, dua masjid hancur, satu rumah sakit rusak terkena bom, satu ambulans remuk hingga tak berfungsi lagi.
Sebanyak 63 jiwa warga Palestina gugur, kebanyakan korbannya anak-anak. Saat ini, warga Palestina yang terluka, kesulitan mendapatkan layanan kesehatan. Pasalnya, seluruh rumah sakit di Gaza kehabisan obat, khususnya obat bius serta mereka juga membutuhkan bantuan makanan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Presiden ACT Ahyudin dalam siaran pers di Jakarta, Jumat mengatakan tim terdiri dari tenaga medis dan logistik yang akan mengirim bantuan ke Gaza City serta anggota tim diminta membuat surat wasiat untuk keluarganya.
"Bagaimanapun keberangkatan tim kemanusiaan ini berisiko, karena masuk ke wilayah yang sedang terjadi perang," katanya.
Dia mengatakan tim yang dipimpin oleh Andhika Purbo Swasono itu membawa bantuan dari masyarakat Indonesia, berupa paket pangan, peralatan medis dan obat-obatan, dan energi (alat pembangkit listrik dan bahan bakarnya) karena terputusnya listrik di Gaza akibat serangan Zionis Israel.
Ahyudin menegaskan pembebasan Palestina wajib bagi bangsa-bangsa di dunia yang peduli dengan tragedi kemanusiaan yang kembali terjadi atas bangsa Palestina di bulan suci Ramadhan ini.
"Oleh karena itu, dunia harus segera merespons untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman agresor Israel," katanya.
Bagi umat Islam, lanjut dia, isu Palestina bisa dimanfaatkan untuk menambah keridhoan Allah Subhanahu wataala dengan cara mencurahkan perhatian dan bantuan, dalam bentuk apapun, kepada Palestina.
"Insya Allah, semulia-mulianya infak, sedekah, dan zakat serta doa-doa umat Islam pada hari ini, salah satunya adalah membantu keselamatan saudara-saudara kita di Palestina. Musibah yang terjadi dan menimpa Palestina pada hari ini adalah skenario Allah juga," katanya.
Dia menambahkan umat Islam harus segera merespona ini dengan sebaik-baik sikap, yakni menunjukkan kepedulian sebagai hamba kepada hamba-Nya yang sedang terkena musibah kemanusiaan di Palestina.
"Insya Allah, isu Palestina juga bisa menjadi ukuran apakah di titik akhir kita berpuasa, apakah kita telah memenangkan Ramadhan atau tidak," ujarnya.
Ahyudin juga berharap isu Palestina bisa menyatukan umat Islam dan menyadarkan bahwa di tengah hiruk pikuk dunia, seperti Pilpres Indonesia, atau Piala Dunia, ada hal yang lebih urgen yang harus direspons.
Berdasarkan laporan aktivis Indonesia untuk Palestina Abdillah Onim, Zionis Israel telah menjatuhkan tak kurang dari 447 roket di atas kota Gaza, 374 serangan udara, menjatuhkan 34 bom marine.
Akibat serangan itu, 111 rumah yang menjadi target 17 rumah rata dengan tanah, 95 alami kerusakan parah, dua masjid hancur, satu rumah sakit rusak terkena bom, satu ambulans remuk hingga tak berfungsi lagi.
Sebanyak 63 jiwa warga Palestina gugur, kebanyakan korbannya anak-anak. Saat ini, warga Palestina yang terluka, kesulitan mendapatkan layanan kesehatan. Pasalnya, seluruh rumah sakit di Gaza kehabisan obat, khususnya obat bius serta mereka juga membutuhkan bantuan makanan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014