Denpasar (Antara Bali) - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kalah dibandingkan pesaingnya pada TPS 10 di SDN 5 Penatih, Denpasar, yang menjadi tempat Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyalurkan hak politiknya.
I Nyoman Sudana, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 10 itu mengemukakan bahwa pasangan nomor urut 1 (Prabowo-Hatta) mendapatkan 58 suara, sedangkan pasangan nomor urut 2 (Joko Widodo-Jusuf Kalla) unggul dengan perolehan suara 338 dan dua suara tidak sah.
Ia menyebutkan bahwa jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) di TPS tersebut sebanyak 549 orang dengan pemilih laki-laki sebanyak 276 orang dan pemilih perempuan 273 orang.
"Memang tidak semua pemilih dalam DPT menggunakan hak pilihnya. Suara yang terkumpul itu sudah termasuk dari pemilih yang menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) sebanyak 38 orang," ujar Sudana.
Pastika pada saat masa kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 merupakan Ketua Steering Commitee Tim Pemenangan Prabowo Hatta. Berkali-kali dia bahkan menyebut dirinya sebagai "kepala sopir" dari tim pemenangan pasangan capres nomor urut 1 tersebut.
Sebelumnya, Pastika pada hari Rabu pagi sudah menggunakan hak pilihnya di TPS 10 dengan mengenakan pakaian adat Bali berwarna putih yang dipadukan dengan "kamen" atau kain bawahan berwarna hijau muda. Demikian pula dengan istrinya, Nyonya Ayu Pastika, juga menggunakan busana adat Bali bernuansa hijau muda.
Selain itu, orang nomor satu di Pulau Bali ini dalam kesempatannya mencoblos juga didampingi oleh seorang putranya, Putu Pasek Sandoz Prawirottama, dan menantunya, Winie Kaori.
Di sisi lain, dia mengingatkan masyarakatnya bahwa siapa pun yang nantinya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2014 agar senantiasa menjaga kedamaian dan keamanan di Pulau Dewata.
"Saya kira semangat "menyamabraya" atau persaudaraan kita kental sekali di Bali sehingga dengan demikian apa pun hasilnya bagi kita yang penting adalah aman, damai, dan tidak menimbulkan perpecahan di antara kita," kata Pastika. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
I Nyoman Sudana, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 10 itu mengemukakan bahwa pasangan nomor urut 1 (Prabowo-Hatta) mendapatkan 58 suara, sedangkan pasangan nomor urut 2 (Joko Widodo-Jusuf Kalla) unggul dengan perolehan suara 338 dan dua suara tidak sah.
Ia menyebutkan bahwa jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) di TPS tersebut sebanyak 549 orang dengan pemilih laki-laki sebanyak 276 orang dan pemilih perempuan 273 orang.
"Memang tidak semua pemilih dalam DPT menggunakan hak pilihnya. Suara yang terkumpul itu sudah termasuk dari pemilih yang menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) sebanyak 38 orang," ujar Sudana.
Pastika pada saat masa kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 merupakan Ketua Steering Commitee Tim Pemenangan Prabowo Hatta. Berkali-kali dia bahkan menyebut dirinya sebagai "kepala sopir" dari tim pemenangan pasangan capres nomor urut 1 tersebut.
Sebelumnya, Pastika pada hari Rabu pagi sudah menggunakan hak pilihnya di TPS 10 dengan mengenakan pakaian adat Bali berwarna putih yang dipadukan dengan "kamen" atau kain bawahan berwarna hijau muda. Demikian pula dengan istrinya, Nyonya Ayu Pastika, juga menggunakan busana adat Bali bernuansa hijau muda.
Selain itu, orang nomor satu di Pulau Bali ini dalam kesempatannya mencoblos juga didampingi oleh seorang putranya, Putu Pasek Sandoz Prawirottama, dan menantunya, Winie Kaori.
Di sisi lain, dia mengingatkan masyarakatnya bahwa siapa pun yang nantinya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2014 agar senantiasa menjaga kedamaian dan keamanan di Pulau Dewata.
"Saya kira semangat "menyamabraya" atau persaudaraan kita kental sekali di Bali sehingga dengan demikian apa pun hasilnya bagi kita yang penting adalah aman, damai, dan tidak menimbulkan perpecahan di antara kita," kata Pastika. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014