Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta calon presiden terpilih dalam Pemilu Presiden 2014 dapat terus memperhatikan aspek keamanan di Pulau Dewata supaya pariwisata di daerah itu tetap berjalan dengan baik.
"Kalau terjadi gangguan keamanan sedikit saja, maka kita bisa anjlok, apalagi besar," katanya usai menggunakan hak pilihnya di TPS 10 yang bertempat di SDN 5 Penatih, Denpasar, Rabu.
Menurut dia, Bali yang menggantungkan hidupnya dari sektor jasa, terutama pariwisata dan pertanian, sangat rentan terhadap persoalan keamanan.
"Misalnya masalah copet, jambret, dan pelecehan, itu saja sudah menjadi masalah. Belum lagi penyakit seperti rabies, MERS-CoV, dan sebagainya sudah mengganggu pariwisata kita," ujarnya.
Intinya, kata mantan Kapolda Bali itu, persoalan keamanan dan keselamatan di Pulau Dewata menjadi hal kunci yang harus diperhatikan dan sangat diharapkan untuk menjadi fokus dari pimpinan nasional dalam lima tahun ke depan.
Selain itu, Pastika juga berharap calon presiden terpilih dapat turut menjaga sektor pertanian di Bali. Dengan luasan Pulau Bali yang relatif kecil, maka untuk menjaga kelestariannya diperlukan keberpihakan pada sektor pertanian.
Pada kesempatan itu, Pastika menggunakan hak pilihnya menggunakan pakaian adat Bali berwarna putih yang dipadukan dengan "kamen" atau kain bawahan berwarna hijau muda. Demikian juga dengan istrinya, Nyonya Ayu Pastika juga menggunakan busana adat Bali bernuansa hijau muda.
Selain itu, orang nomor satu di Pulau Bali ini dalam kesempatannya mencoblos juga didampingi oleh seorang putranya Putu Pasek Sandoz Prawirottama dan menantunya Winie Kaori.
Pada TPS 10 tersebut, terdapat 549 pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT). Pastika sendiri pada DPT itu tertulis dengan nomor urut 480. Usai mencoblos, Pastika menyempatkan melakukan pemantauan ke sejumlah TPS di seputaran Denpasar seperti ke TPS 9 Banjar Tembau Kaja.
Pemilu Presiden 2014 ini diikuti oleh dua pasangan calon yakni pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan nomor 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kalau terjadi gangguan keamanan sedikit saja, maka kita bisa anjlok, apalagi besar," katanya usai menggunakan hak pilihnya di TPS 10 yang bertempat di SDN 5 Penatih, Denpasar, Rabu.
Menurut dia, Bali yang menggantungkan hidupnya dari sektor jasa, terutama pariwisata dan pertanian, sangat rentan terhadap persoalan keamanan.
"Misalnya masalah copet, jambret, dan pelecehan, itu saja sudah menjadi masalah. Belum lagi penyakit seperti rabies, MERS-CoV, dan sebagainya sudah mengganggu pariwisata kita," ujarnya.
Intinya, kata mantan Kapolda Bali itu, persoalan keamanan dan keselamatan di Pulau Dewata menjadi hal kunci yang harus diperhatikan dan sangat diharapkan untuk menjadi fokus dari pimpinan nasional dalam lima tahun ke depan.
Selain itu, Pastika juga berharap calon presiden terpilih dapat turut menjaga sektor pertanian di Bali. Dengan luasan Pulau Bali yang relatif kecil, maka untuk menjaga kelestariannya diperlukan keberpihakan pada sektor pertanian.
Pada kesempatan itu, Pastika menggunakan hak pilihnya menggunakan pakaian adat Bali berwarna putih yang dipadukan dengan "kamen" atau kain bawahan berwarna hijau muda. Demikian juga dengan istrinya, Nyonya Ayu Pastika juga menggunakan busana adat Bali bernuansa hijau muda.
Selain itu, orang nomor satu di Pulau Bali ini dalam kesempatannya mencoblos juga didampingi oleh seorang putranya Putu Pasek Sandoz Prawirottama dan menantunya Winie Kaori.
Pada TPS 10 tersebut, terdapat 549 pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT). Pastika sendiri pada DPT itu tertulis dengan nomor urut 480. Usai mencoblos, Pastika menyempatkan melakukan pemantauan ke sejumlah TPS di seputaran Denpasar seperti ke TPS 9 Banjar Tembau Kaja.
Pemilu Presiden 2014 ini diikuti oleh dua pasangan calon yakni pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan nomor 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014