Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta bersama jajaran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) provinsi setempat melakukan pemantauan fluktuasi harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Badung, Kota Denpasar, terkait bulan Ramadhan.
"Kami bersama TPID Bali sengaja melakukan pemantauan ini sehingga jika ditemukanterjadi lonjakan harga dapat dilakukan langkah antisipasi," katanya di sela-sela pemantauan tersebut, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, kalau beberapa harga kebutuhan pokok melambung tinggi selama bulan Ramadhan ini tentunya dapat berpengaruh menambah beban sosial masyarakat.
"Kami minta para pedagang bisa turut menjaga kestabilan harga, selain kami juga akan merapatkan hasil temuan dalam pemantauan ini untuk diambil tindakan lebih lanjut dan langkah-langkah strategis bersama instansi terkait," ujar Sudikerta.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali-Nusa Tenggara Benny Siswanto di sela-sela pemantauan itu mengatakan untuk menjaga harga kebutuhan pokok tetap stabil, yang terpenting adalah TPID benar-benar dapat menjaga distribusinya agar tetap berjalan lancar.
"Para distributor hendaknya juga tidak memberikan harga terlalu tinggi supaya tidak ada lonjakan yang signifikan," ucapnya.
Selain itu, untuk menjaga kestabilan harga di Bali, tambah Benny, beberapa komoditas sudah langsung dipasok dan dijaga oleh Bulog. Berdasarkan hasil pemantauannya, ternyata beberapa kebutuhan pokok yang sebelumnya diprediksi harganya akan naik, realitanya justru turun.
"Sampai minggu pertama Ramadhan ini memang ada beberapa harga yang turun, tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa minggu ke depan bisa terjadi lonjakan," ujar Benny.
Dari pemantauan di Pasar Badung itu, harga daging sapi per kilogram turun dari Rp95 ribu menjadi Rp85 ribu, demikian juga dengan daging ayam turun dari Rp28 ribu menjadi Rp27 ribu perkilogramnya. Meskipun ada penurunan harga, untuk daging sapi konsumennya justru menurun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami bersama TPID Bali sengaja melakukan pemantauan ini sehingga jika ditemukanterjadi lonjakan harga dapat dilakukan langkah antisipasi," katanya di sela-sela pemantauan tersebut, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, kalau beberapa harga kebutuhan pokok melambung tinggi selama bulan Ramadhan ini tentunya dapat berpengaruh menambah beban sosial masyarakat.
"Kami minta para pedagang bisa turut menjaga kestabilan harga, selain kami juga akan merapatkan hasil temuan dalam pemantauan ini untuk diambil tindakan lebih lanjut dan langkah-langkah strategis bersama instansi terkait," ujar Sudikerta.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali-Nusa Tenggara Benny Siswanto di sela-sela pemantauan itu mengatakan untuk menjaga harga kebutuhan pokok tetap stabil, yang terpenting adalah TPID benar-benar dapat menjaga distribusinya agar tetap berjalan lancar.
"Para distributor hendaknya juga tidak memberikan harga terlalu tinggi supaya tidak ada lonjakan yang signifikan," ucapnya.
Selain itu, untuk menjaga kestabilan harga di Bali, tambah Benny, beberapa komoditas sudah langsung dipasok dan dijaga oleh Bulog. Berdasarkan hasil pemantauannya, ternyata beberapa kebutuhan pokok yang sebelumnya diprediksi harganya akan naik, realitanya justru turun.
"Sampai minggu pertama Ramadhan ini memang ada beberapa harga yang turun, tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa minggu ke depan bisa terjadi lonjakan," ujar Benny.
Dari pemantauan di Pasar Badung itu, harga daging sapi per kilogram turun dari Rp95 ribu menjadi Rp85 ribu, demikian juga dengan daging ayam turun dari Rp28 ribu menjadi Rp27 ribu perkilogramnya. Meskipun ada penurunan harga, untuk daging sapi konsumennya justru menurun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014