Denpasar (Antara Bali) - Penjual layang layang di kawasan kota Denpasar ramai dikunjungi pembeli, karena di Denpasar saat ini sudah memasuki musim layangan.
"Penjualan layang layang saat ini laris, yang kebanyakan pembelinya adalah anak anak," ujar Made Carnaka salah satu penjual layang layang di Denpasar, Kamis.
Berbagai model dan motif layangan ditawarkan oleh pedagang seperti layangan Pecuk, janggar, celepuk, burung dan berbagai jenis layangan lainnya dengan ukuran yang berpariasi.
Harga yang ditawarkan juga berbeda beda tergantung dari ukuran dan bahan yang digunakan, bahan yang digunakan biasanya dari plastik untuk layangan berukuran kecil atau dari kain untuk layangan berukuran besar.
Meskipun penjualan layang layang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tetapi harganya masih stabil, seperti harga layangan pecuk Rp10ribu, janggar Rp5000, celepuk Rp35ribu dan layang burung Rp3ribu. ujarnya
Dalam sehari bisa menjual layangan 10 sampai 20 buah layangan dari berbagai jenis dan ukuran, ini jauh mengalami peningkatan dari musim layangan tahun sebelumnya.
Layang layang yang paling laris adalah layangan burung dimana kebanyakan peminatnya dari kalangan anak anak, ukurannya juga paling kecil diantara layangan jenis lainnya. Carnaka menambahkan.
Kebanyakan peminat, tetapi jumlah pasokan layang layang cukup banyak karena biasanya pengerajin membuat layangan dalam jumlah banyak. Apabila tidak laku pada tahun ini akan disimpan dan akan dijual kembali pada musim layangan tahun depannya lagi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Penjualan layang layang saat ini laris, yang kebanyakan pembelinya adalah anak anak," ujar Made Carnaka salah satu penjual layang layang di Denpasar, Kamis.
Berbagai model dan motif layangan ditawarkan oleh pedagang seperti layangan Pecuk, janggar, celepuk, burung dan berbagai jenis layangan lainnya dengan ukuran yang berpariasi.
Harga yang ditawarkan juga berbeda beda tergantung dari ukuran dan bahan yang digunakan, bahan yang digunakan biasanya dari plastik untuk layangan berukuran kecil atau dari kain untuk layangan berukuran besar.
Meskipun penjualan layang layang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tetapi harganya masih stabil, seperti harga layangan pecuk Rp10ribu, janggar Rp5000, celepuk Rp35ribu dan layang burung Rp3ribu. ujarnya
Dalam sehari bisa menjual layangan 10 sampai 20 buah layangan dari berbagai jenis dan ukuran, ini jauh mengalami peningkatan dari musim layangan tahun sebelumnya.
Layang layang yang paling laris adalah layangan burung dimana kebanyakan peminatnya dari kalangan anak anak, ukurannya juga paling kecil diantara layangan jenis lainnya. Carnaka menambahkan.
Kebanyakan peminat, tetapi jumlah pasokan layang layang cukup banyak karena biasanya pengerajin membuat layangan dalam jumlah banyak. Apabila tidak laku pada tahun ini akan disimpan dan akan dijual kembali pada musim layangan tahun depannya lagi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014