Denpasar (Antara Bali) - Panitia ujian masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) mengamankan empat orang "joki" yang menjalankan aksinya saat ujian tersebut digelar di gedung Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan Denpasar, Minggu (29/6).
"Empat orang joki itu dari pemerintahan, tapi bukan dari Badiklat. Mereka berasal dari luar," kata Kepala Badiklat Keuangan Denpasar, Harmoni Siregar, kepada Antara di Denpasar, Rabu.
Ia mengungkapkan bahwa keempat joki tersebut berpura-pura sebagai peserta ujian dengan membawa alat peretas. "Alat peretas yang mereka bawa benar-benar canggih sehingga mereka yakin praktiknya bakal tidak diketahui petugas pengawas kami," ujarnya.
Setelah berhasil menangkap empat pelaku perjokian, pihaknya melapor ke Inspektorat Keuangan di Jakarta. "Kasus ini sekarang sedang ditangani Inspektorat," kata Harmoni.
Namun dia tidak bersedia menyebutkan empat nama joki tersebut karena sudah menjadi kewenangan Inspektorat Keuangan. "Yang jelas mereka bukan pegawai Badiklat," ujarnya menambahkan. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Empat orang joki itu dari pemerintahan, tapi bukan dari Badiklat. Mereka berasal dari luar," kata Kepala Badiklat Keuangan Denpasar, Harmoni Siregar, kepada Antara di Denpasar, Rabu.
Ia mengungkapkan bahwa keempat joki tersebut berpura-pura sebagai peserta ujian dengan membawa alat peretas. "Alat peretas yang mereka bawa benar-benar canggih sehingga mereka yakin praktiknya bakal tidak diketahui petugas pengawas kami," ujarnya.
Setelah berhasil menangkap empat pelaku perjokian, pihaknya melapor ke Inspektorat Keuangan di Jakarta. "Kasus ini sekarang sedang ditangani Inspektorat," kata Harmoni.
Namun dia tidak bersedia menyebutkan empat nama joki tersebut karena sudah menjadi kewenangan Inspektorat Keuangan. "Yang jelas mereka bukan pegawai Badiklat," ujarnya menambahkan. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014