Badung (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menggelar lomba desa adat yang bertujuan untuk melestarikan adat istiadat serta budaya yang dimiliki masyarakat di Pulau Dewata.

"Lomba ini diikuti empat desa adat dan empat sekaa teruna (perkumpulan pemuda) dengan menampilkan kreasi seni dan adat istiadat yang dimiliki masing-masing desa tersebut," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung Ida Bagus Anom Bhasma di sela-sela pembukaan lomba desa adat di Kuta Selatan, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa keempat desa adat yang ikut serta dalam lomba itu adalah Desa Adat Peminge dan Sekaa Teruna Satya Dharma lingkungan Sawangan, Desa Adat Peminge sebagai duta Kecamatan Kuta Selatan, Kuta dan Kuta Utara, Desa Adat Sulangai dan Sekaa Teruna Yowana Shanti Banjar Sulangai sebagai duta Kecamatan Petang, Desa Adat Sobangan dan Sekaa Teruna Abdi Yowana Praja Banjat Selat sebagai duta Kecamatan Mengwi serta Desa Adat Kekeran dan Sekaa Teruna Canti Bhuana Banjar Kekeran sebagai duta Kecamatan Abiansemal.

Bupati Anak Agung Gde Agung di sela-sela pembukaan lomba tersebut mengatakan, akan melangkah bersama membangun Badung berdasarkan konsep Tri Hita Karana menuju masyarakat adil, sejahtera dan ajeg.

"Lomba desa ini bertujuan untuk menghidupkan kembali serta meningkatkan penerapan Tri Hita Karana di masing-masing desa. Dengan lomba desa adat dan seka teruna ini dapat merivitalisasi kembali hal-hal yang berkaitan dengan ajaran agama yakni bagaimana melaksanakan ajaran agama yang benar, masyarakat dapat mengingat kembali dresta dan sesana di masing-masing desa," ujarnya.

Gde Agung yang juga tokoh Puri Mengwi itu mengatakan, desa adat memiliki tantangan berat dalam kemajuan pariwisata yaitu masuknya budaya luar yang bersifat negatif yang dapat mengubah perilaku masyarakatnya, melupakan adat dan budaya Bali yang adiluhung.

Dengan adanya lomba desa Adat akan menjadi benteng dan filter terhadap masuknya budaya luar yang negatif.

"Saya apresiasi masyarakat Desa Adat Peminge dan Sekee Teruna Satya Dharma lingkungan Sawangan sebagai duta Kecamatan Kuta Selatan, Kuta dan Kuta Utara yang mampu menjaga keutuhan budaya serta dresta desa ditengah masuknya budaya luar yang negatif," ujarnya.

Selain itu, genarasi muda di Desa Adat Peminge juga sudah mulai belajar bahasa Inggris sebagai bekal menghadapi persaingan global tanpa melupakan adat dan budaya Bali. (WRA) 

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014