Denpasar (Antara Bali) - Busana muslim di Kota Denpasar, Bali mulai menjadi incar masyarakat seiring bulan suci Ramadahan semakin dekat, menyusul hari raya Idul Fitri 1435 Hijriyah 28 -29 Juli 2914.
"Kalangan masyarakat muslim terutama kaum ibu dan remaja sudah mendatangi pasar atau butik, tukang jahit untuk sekedar melihat-lihat, bahkan membeli busana muslim untuk shalat selama Ramadhan dan perayaan Idul Fitri," ujar Syarifah, penjual busana muslim di Pasar Sanglah, Jumat.
Ia menjelaskan, memakai busana muslim baru pada hari besar agama Islam terutama Idul Fitri merupakan tradisi, sebagai bagian dari aktivitas shalat dan silaturahmi dengan saudara dan sahabat dekat.
Menurut dia, peningkatan penjualan busana muslim selama bulan Juni ini cukup signifikan bagi masyarakat muslim yang ingin mendapatkan busana dengan harga yang lebih terjangkau, yang membeli sebelum hari raya.
"Butik yang ada di pasar Sanglah sudah diburu oleh pembeli sejak dari sebulan lalu yang kebanyakan merupakan pembeli eceran yang akan digunakan untuk menyambut bulan suci Ramadhan," ujarnya.
Harga dan motif pakian yang ditawarkan bervariasi, harga pakaian untuk anak anak dimulai dari harga Rp50ribu hingga Rp80ribu perpotong, sedangkan harga pakain untuk orang dewasa berkisaran antara Rp100 ribu hingga Rp300 ribu per potongnya.
Peningkatan jumlah pembeli pakaian muslim menjelang bulan suci Ramadhan juga berpengaruh terhadap peningkatan harga, rata-rata peningkatan harganya berkisaan Rp5 ribu sampai Rp10 ribu perpotongnya bahkan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan harga sampai hari raya Idul Fitri.
Busana muslim yang mengalami peningkatan pembeli yang paling besar adalah pakaian untuk anak-anak, baik itu mukena, kain sarung atau sajadah yang biasanya dalam sehari hanya laku terjual 10 hingga 15 buah pakain sekarang dalam seharinya mampu menjual rata-rata 20 buah pakaian.
Namun jumlah pasokan baju muslim yang ada di pasaran diyakini bakalan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen, karena sudah antisipasi.
"Masyarakat meyakini kalau harga pakaian akan terus mengalami peningkatan harga dan peningkatan jumlah pembeli sampai Idul fitri tiba, sehingga mereka jauh-jauh hari sudah menyetok pakain," tambahnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kalangan masyarakat muslim terutama kaum ibu dan remaja sudah mendatangi pasar atau butik, tukang jahit untuk sekedar melihat-lihat, bahkan membeli busana muslim untuk shalat selama Ramadhan dan perayaan Idul Fitri," ujar Syarifah, penjual busana muslim di Pasar Sanglah, Jumat.
Ia menjelaskan, memakai busana muslim baru pada hari besar agama Islam terutama Idul Fitri merupakan tradisi, sebagai bagian dari aktivitas shalat dan silaturahmi dengan saudara dan sahabat dekat.
Menurut dia, peningkatan penjualan busana muslim selama bulan Juni ini cukup signifikan bagi masyarakat muslim yang ingin mendapatkan busana dengan harga yang lebih terjangkau, yang membeli sebelum hari raya.
"Butik yang ada di pasar Sanglah sudah diburu oleh pembeli sejak dari sebulan lalu yang kebanyakan merupakan pembeli eceran yang akan digunakan untuk menyambut bulan suci Ramadhan," ujarnya.
Harga dan motif pakian yang ditawarkan bervariasi, harga pakaian untuk anak anak dimulai dari harga Rp50ribu hingga Rp80ribu perpotong, sedangkan harga pakain untuk orang dewasa berkisaran antara Rp100 ribu hingga Rp300 ribu per potongnya.
Peningkatan jumlah pembeli pakaian muslim menjelang bulan suci Ramadhan juga berpengaruh terhadap peningkatan harga, rata-rata peningkatan harganya berkisaan Rp5 ribu sampai Rp10 ribu perpotongnya bahkan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan harga sampai hari raya Idul Fitri.
Busana muslim yang mengalami peningkatan pembeli yang paling besar adalah pakaian untuk anak-anak, baik itu mukena, kain sarung atau sajadah yang biasanya dalam sehari hanya laku terjual 10 hingga 15 buah pakain sekarang dalam seharinya mampu menjual rata-rata 20 buah pakaian.
Namun jumlah pasokan baju muslim yang ada di pasaran diyakini bakalan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen, karena sudah antisipasi.
"Masyarakat meyakini kalau harga pakaian akan terus mengalami peningkatan harga dan peningkatan jumlah pembeli sampai Idul fitri tiba, sehingga mereka jauh-jauh hari sudah menyetok pakain," tambahnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014