Denpasar (Antara Bali) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPD APINDO) Bali Drs Panudiana Kuhn MM menilai kenaikan tarif dasar listrik (TDL) industri yang dijadwalkan mulai 1 Juli 2014 akan sangat memberatkan usaha mikro kecil menengah dan koperasi (UMKMK) dan pariwisata di Bali.

"Padahal UMKMK dan pariwisata menopang 70-80 persen ekonomi Bali, sehingga dengan adanya kenaikan TDL itu dikhawatirkan banyak pengusaha kecil, termasuk di bidang hotel dan restoran akan bangkrut," kata Ketua DPD APINDO Bali Panudiana Khun di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan pembayaran rekening listrik bagi UMKMK serta pengusaha hotel dan restoran merupakan pengeluaran terbesar kedua setelah gaji untuk para karyawan.

Oleh sebab itu, kenaikan TDL akan sangat merugikan UMKMK serta hotel dan restoran kecil, sehingga dikhawatirkan dalam 2-3 tahun mendatang akan banyak yang bangkrut.

"Hal itu didasarkan kenyataan selama ini belum ada kenaikan TDL saja pengusaha UMKMK dan hotel kondisinya sangat susah, akibat persaingan yang semakin ketat," ujarnya.

Panudiana Khun menyarankan pemerintah untuk menunda sementara kenaikan TDL hingga enam bulan ke depan didasarkan atas berbagai pertimbangan.

Pertimbangan tersebut selain membantu UMKMK dan hotel juga sekarang dalam kondisi pemilihan presiden sehingga dalam masa peralihan pemerintahan kurang tepat untuk menaikkan beban masyarakat. (ADT)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014