Tabanan (Antara Bali) - Bupati Tabanan Nyoman Adi Wiryatama memastikan kegiatan Festival Seni Tanah Lot (Tanah Lot Art Festival/TLAF) 2010 tidak didanai APBD, melainkan diambilkan dari dana promosi objek wisata tersebut.

"Kegiatan ini murni bersumber dari dana promosi Badan Pengelola Objek Wisata Tanah Lot, jadi tidak mengambil anggaran APBD. Ini perlu saya tegaskan agar tidak terjadi penilaian bahwa TLAF menghabiskan anggaran daerah," kata Bupati Wiryatama saat jumpa pers di Tanah Lot, Tabanan, Kamis.

Dikatakan bupati, pihaknya mendukung kegiatan yang menjadi agenda tahunan tersebut, karena memberi dampak positif bagi kepariwisataan di Tabanan, khususnya Tanah Lot yang menjadi etalase pariwisata kabupaten yang dijuluki lumbung berasnya Bali ini.

Sama seperti kergiatan lain yang pernah digelar tahun lalu yakni lomba memancing dan festival layang layang, sumber dananya juga dari swasta dan partisipai masyarakat.

Untuk itu, ia berharap agar kegiatan yang mendukung promosi pariwisata terus dilanjutkan di masa mendatang.

Hanya saja, Bupati Wiryatama enggan menyebutkan berapa dana yang disiapkan untuk menghelat hajatan menjelang berakhirnya masa jabatan keduanya sebagai "penggede" di Tabanan itu.

"Soal besaran biayanya saya tidak tahu, yang pasti tidak sepeserpun mengambil dari dana APBD," katanya menegaskan.

Bupati menegaskan, kegiatan yang dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata Tabanan khusunya, dan Bali pada umumnya, bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing dan domestik yang akan berlibur ke Tanah Lot, yang selama ini menyuguhkan keindahan pantainya.

Yang tak kalah pentingnya lagi, sambung Wiryatama, kegiatan gelar budaya tahunan yang dipusatkan di objek wisata Tanah Lot juga bertujuan melestarikan warisan budaya masyarakat yang diperkenalkan kepada dunia internasional.

Sementara itu Maneger Operasional Objek Wisata Tanah Lot, I Made Sujana meyakini kegiatan seperti ini berdampak positif bagi masuknya wisatawan. Hal itu dilihat dari tingkat kunjungan wisatawan yang mengalami kenaikan hingga 20 persen saat digelarnya kegiatan tahunan tersebut.

"Dari jumlah kunjungan, 40 persen di antaranya berasal dari wisatawan asing dan sisanya dari wisatawan domestik," sambungnya.

Ditegaskan Sujana, kegiatan tersebut untuk melestarikan, menggali, dan mengembangkan warisan budaya daerah.

Terkait itu, para seniman diharapkan lebih mampu berprestasi, memotivasi sekaligus melindungi budaya masyarakat Tabanan dari pengaruh buruk budaya asing.

Rencananya, kegiatan berlangsung mulai 26 Juli hingga 1 Agustus mendatang itu dibuka Dirjen Promosi Pariwisata Kemenbudpar dan dihadiri Gubernur Bali I Made Mangku Pastika. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010