Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia bekerja sama dengan Udayana Science Club dan Forum Film Dokumenter Yogyakarta menggelar Sinema Bentara bertajuk "The Story of A Home" di Denpasar, 7-9 Juni 2014.

"Kegiatan yang dimulai pukul 17.00 waktu setempat memutar sejumlah film karya sineas internasional yang meraih penghargaan di ajang festival, antara lain Behind The Screen(Myanmar), Where I Go (Kamboja), Lan Yan (AS, Tiongkok), The Garden (Vietnam), My Grandfather`s House(Myanmar), Sound Old of Room(India), Denok & Gareng (Indonesia), serta Madam Phung`s Last Journey (Vietnam)," kata staf Bentara Budaya Bali (BBB) Juwitta L. Lasut yang menata kegiatan tersebut di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, film-film pilihan tersebut mengetengahkan satu fokus utama yakni seputar rumah, baik secara harfiah maupun yang bermakna simbolis, berikut kisah-kisah para penghuninya.

"Rumah, tempat kita tinggal dan berteduh selalu memiliki cerita dan impian para penghuninya. Selain itu, rumah juga mencerminkan satu nilai simbolis, tempat untuk pulang," ungkap Alia Damaihati dari Forum Film Dokumenter.

Rumah selalu hidup dalam tiga kurun waktu, yaitu masa lalu, masa kini sekaligus pengharapan akan masa depan.

Kisah seputar rumah ini terbilang menarik, karena mengangkat sisi-sisi keseharian yang sederhana dan tak jarang luput dari perhatian kita, namun sesungguhnya memiliki makna penting dalam perkembangan karakter masing-masing penghuninya.

"Cerita tentang rumah juga merangkum memori masa kecil dan boleh jadi menjadi cerita alegori yang panjang," tutur Juwitta.

Selain pemutaran film, pada hari ketiga, Senin, 9 Juni 2014, akan dimaknai dengan sesi diskusi bersama sutradara Aung Nwai Htway (film Behind The Screen) dan Nguyen Thi Tham (Madam Phung's Last Journey).

Keduanya akan membahas seputar proses kreatif maupun pengalamannya mengikuti berbagai festival film internasional.

Aung Nwai Htway (44), lahir tahun 1970, belajar masalah hukum sebelum akhirnya menghadiri lokakarya Yangon Film School (YFS) pada 2006.

Behind the Screen yang dikembangkan sebagai proyek YFS selama bertahun-tahun, merupakan karyanya yang paling personal. Film ini memenangi penghargaan dokumenter terbaik di Wathann Film Festival Yangon 2012, ujar Juwitta L. Lasut. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014