Denpasar (Antara Bali) - Bali meraih devisa sebesar 311.707,51 dolar AS dari pengapalan mata dagangan komponen rumah jadi pada triwulan pertama 2014, atau naik 61,70 persen dari nilai devisa pada triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 192.773,50 dolar AS.

"Demikian pula, dari segi volume bertambah 190,32 persen dari 62 unit pada triwulan pertama 2013 menjadi 180 unit pada triwulan pertama 2014," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan bahwa rumah khas Bali yang terbuat dari kayu sangat disenangi masyarakat internasional karena mencerminkan nilai artistik dan praktis sehingga pesanan itu tetap datang dari sejumlah negara di belahan dunia.

Meskipun dari segi perolehan nilai dan volume meningkat signifikan, menurut dia andilnya terhadap eksepor Bali masih relatif kecil hanya 0,23 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 132,99 juta dolar AS selama triwulan pertama 2014, meningkat 8,35 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya.

Ketut Teneng menambahkan bahwa sejumlah perusahaan yang khusus memproduksi rumah jadi di Bali tetap melakukan aktivitas dan mata dagangan yang siap dikapalkan itu dipajangkan di pinggiran sepanjang Jalan Ida Bagus Mantra maupun jalur Sanur--Nusa Dua.

Rumah jadi dengan arsitektur tradisional Bali cukup diminati wisatawan mancanegara saat berlibur di Pulau Dewata, beberapa di antaranya ada yang langsung memesan.

"Ada turis langsung melakukan transaksi, dan mata dagangan rumah itu dikirim ke negara asal wisman tersebut," tutur Ketut Teneng.

Konsumen yang membeli rumah jadi tersebut tidak perlu repot untuk memasangnya karena setelah sampai di negara asal mereka, rumah tersebut mudah dirakit kembali.

"Ekspor komponen rumah jadi mempunyai peluang yang cukup cerah karena setiap bulan selalu ada pengiriman ke luar negeri," ujar Ketut Teneng.

Komponen rumah jadi merupakan salah satu dari tujuh jenis hasil industri kecil yang menembus pasaran luar negeri, di samping kerajinan sepatu, tas, tekstil, dan produk tekstil serta ikan dalam kaleng. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014